Penjualan Sapi Kurban di Ciamis Kurang Bergairah

37

wartapriangan.com. BERITA CIAMIS. Perayaan Idul Adha tinggal beberapa minggu lagi. Pemerintah Kabupaten Ciamis, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan, mendata sekitar 1665 ekor hewan kurban siap dipotong di 24 peternak  (bandar) di Ciamis. Jumlah tersebut diketahui dari pendataan yang dilakukan satu bulan yang lalu.

Kepala Bidang Produksi Peternakan, Otong pun menjelaskan, kebutuhan hewan kurban sekarang di Ciamis 3000 ekor. Yang sudah terdata  1665 ekor dan masih  ada sekitar 400 ekor bahkan lebih di kecamatan yang belum didaftar di 12 kecamatan lainya. Dan itu akan menambah stok sapi kurban di Ciamis, walaupun kurang suka ada pedagang musiman dari daerah lain. “Walaupun nanti jika kurang kita datangkan dari luar Ciamis, seperti daerah Jateng dan Jatim”.

Otong Bustomi mengatakan, persediaan hewan kurban di Kabupaten Ciamis sangat banyak dan tidak perlu takut kehabisan stok. Sehingga dapat dipastikan Ciamis tidak akan kekurangan hewan kurban.

Kepala Bidang Produksi Peternakan, Otong. (foto: dena a. kurnia/wp)
Kepala Bidang Produksi Peternakan, Otong. (foto: dena a. kurnia/wp)

Harga daging sapi di pasaran sekarang berkisar Rp 44.000/kg dan berpotensi naik di kisaran Rp 55.000. “Dibandingkan tahun lalu yang dipotong untuh kurban mencapai 2400 ekor hewan kurban, tahun 2016 ini sudah mencapai 3000 ekor hewan kurban. Artinya, kini masyarakat Ciamis sudah mulai tertarik beternak sapi,” terangnya, Kamis (04/08).

Otong memaparkan, peningkatan ini didorong dengan adanya sapi Rancah dan sapi Pasundan yang sudah menjadi ikon sapi di Jawa Barat. “Sapi Rancah dan Sapi Pasundan ini mampu menyedot perhatian masyarakat Ciamis dan sekitarnya. Ini membuktikan bahwa Ciamis mampu menjadi daerah swasembada daging,” tuturnya.

Namun, dibalik meningkatnya jumlah hewan kurban di Ciamis, tidak sebanding dengan daya beli masyarakat yang masih rendah terhadap pembelian sapi. Selain jumlah yang cukup, Dinas Peternakan Dan Perikanan Ciamis juga menurunkan tim Keswan yang dipimpin drh. Reti.

Reti dan tim  akan memeriksa dan mendata hewan yang akan dipakai qurban supaya memberi rasa aman nyaman terhadap masyarakat. Jangan sampai hewan yang dipakai qurban tidak sehat dan akan menberikan tanda S pada hewan yang sudah diperiksa.

Namun dirinya tetap optimis sapi-sapi kurban yang sudah disediakan akan terjual meski dia tidak bisa memprediksi berapa jumlah sapi yang akan terjual nantinya. “Meski penjualan sapi dirasa kurang bergairah. Namun para peternak sapi kurban masih optimis kalau hewan ternaknya akan terjual. Harga pun kini masih dikisaran Rp20 juta, dan yang termahal mencapai Rp 45 juta, sapi semuanya dalam keadaan sehat,” pungkasnya (Dena A.Kurnia/WP).

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses