Jenazah Warga Tasikmalaya yang Tewas Tertimpa Reruntuhan Apartemen di Bekasi Akhirnya Dipulangkan

73

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Duka mendalam dirasakan keluarga Fajar Sidiq (21) warga Kampung Cipasara, Desa Mandalaguna, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Korban kecelakaan kerja proyek pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon di Bekasi, Jawa Barat.

Foto korban dengan sang istri. (foto: andri/wp)
Foto korban dengan sang istri. (foto: andri/wp)

Keluarga tidak menyangka pria yang baru menikah tiga bulan ini tewas dengan tragis saat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Oleh keluarganya, korban dikenal sosok baik. Fajar juga dikenal sebagai pribadi yang bertanggung jawab terhadap keluarga.

Korban diketahui baru sepekan bekerja di proyek pembangunan apartemen ini pasca pulang kampung. Meski demikian, korban bukan orang baru dalam proyek ini, ia sudah bekerja sejak dua bulan silam.

“Fajar Sidik saudara saya. Alamarum di mata keluarga sosoknya orang yang baik  serta ramah kepada siapapun. Korban sebelum tahun baru juga pernah ngajak kesana. Tapi saya gak mau.a Ia sudah lama kerja di proyek hampir dua bulanan,” tutur salah satu anggota keluarga korban, Ikbal Nurdiansyah saat dijumpai sejumlah wartawan di kediaman korban, Jumat (06/01) malam.

Suasana duka di rumah keluarga korban. (foto: andri/wp)
Suasana duka di rumah keluarga korban. (foto: andri/wp)

Kapolsek Salopa Polres Tasikmalaya, AKP Ai Hidayat, saat memberikan siaran persnya di Mapolsek Salopa membetulkan bahwa yang meninggal di Bekasi akibat kecelakaan kerja adakah warga Desa Mandalaguna Cipasara, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.

“Menurut informasi dari keluarga yang mendampingi korban di Jakarta, saat ini korban sudah selesai diotopsi dan perjalanan menuju Kabupaten Tasikmalaya,” imbuh kapolsek.

Menurut informasi yang diperoleh sebelum korban tewas, teman kerjanya juga sempat mengalami kecelakaan kerja di tempat yang sama hingga pulang kampung.

korban-tewas-robohnya-apartemen-di-bekasi-3

Korban yang bernama Hendrawan nyaris kehilangan jari manis tangan kirinya usai terjepit beton baja. ”Waktu saya kerja di situ, betul saya kecelakaan. Itumah mungkin kesalahan saya sendiri, jadi posisi barang ngayun gak sadar tangan pegang barang dan ngayunya ke dinding, kejepit beton,” ujarnya.

“Yang saya tahu gimana pengawasan, bagus, bahkan ada orang kerja posisi gak pakai pengaman ketahuan pasti disuruh henti kerja, disuruh pulang. Helm, body harness, sepatu harus dipakai saat kerja,” imbuhnya.

Saat  ini jenazah Fajar Sidiq menuju perjalanan ke rumah duka di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya dari kamar jenazah Rumah Sakit Polri Keramat Jati usai menjalani otopsi. Ibu serta istri korban menjemput jenazah yang rencananya akan dikebumikan di kampung halamannya Sabtu pagi. (Andri/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.