Pemerintah Cabut Subsidi Listrik untuk Ribuan Warga Ciamis
www.wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pemerintah telah menegeluarkan kebijakan mencabut subsidi listrik untuk pelanggan R1/900 VA. Kebijakan ini dikeluarkan karena disinyalir subsidi listrik R1/900VA tidak tepat sasaran. Banyak masyarakat mampu dan industri yang selama ini menikmati subsidi tersebut.
Selama ini untuk penerima terbesar subsidi itu adalah untuk pelanggan R1/900 VA dan R1/450 VA, “Dengan jumlah pelanggan R1/900 VA: Rp. 26,6 Triliun, untuk 22,7 juta pelanggan. Sedangkan jumlah pelanggan R1/450 VA: Rp. 22,7 Triliun, untuk 23,1 juta pelanggan. Sehingga total Rp. 49,3 Triliun atau sekitar 87% untuk 45,8 juta konsumen rumah tangga,” ungkap Saiful Hikmat selaku Deputi Pemasaran PLN Wilayah Bandung yang ditemui Warta Priangan usai memberikan sosialisasi di Aula Setda, Selasa (17/01).
Setelah dilakukan pencocokan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), kemudian dilakukan survey kelapangan, “Yang di cocokan itu adalah nomor induk kependudukan, sama data yang keluar dari Basis Data Terpadu (BDT). Dan ternyata banyak pelanggan R1/900 VA yang disubsidi. Oleh karena itu, untuk sekarang ini bagi pelanggan R1/450 VA akan menerima subsidi, sementara untuk pelanggan R1/900 VA akan ditarik subsidinya dan di alihkan agar tepat sasaran,” jelasnya.
Kebijakan ini pun menuai pro kontra. Pasalnya, banyak kalangan menilai, kebijakan ini akan memberatkan bagi mereka masyarakat yang benar-benar tidak mampu. “Tarif listrik tidak naik, justru menurun sebesar Rp. 7 per 1 kWh, namun untuk pengguna listrik R1/’900 VA yang semula disubsidi oleh pemerintah akan dicabut, sehingga dapat dicontohkan jika pelanggan R1/900 VA yang biasanya membayar Rp. 70.000 perbulan, mulai Januari 2017 akan membayar Rp. 140.000 perbulan karena subsidi nya telah ditarik,” terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk di Kabupaten Ciamis pelanggan R1/900 VA berjumlah 19.333 konsumen rumah tangga. “Dan yang akan diberi subsidi dari pemerintah hanya 10.000 pelanggan saja, yang 9.333 itu sisanya akan ditarik subsidinya dan dialihkan pada yang tepat sasaran”.
Ia juga menambahkan bahwa di Ciamis belum terbentuk Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT). “Harusnya ada, karena yang sudah ada baru Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Jadi itu akan memudahkan datanya, dan datanya akan ada karena terhimpun di SLRT”. (Ane Wowiling/WP).