Buku Kisi-Kisi UN Gambar Palu Arit Beredar di Ciamis, Polisi Turun Tangan
www.wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Polres Ciamis akan segera melakukan pemanggilan kepada Penerbit dan Distributor Buku Kisi-kisi UN Bahasa Inggris, New Mentor yang diterbitkan oleh PT Mas Media Buana Pusaka asal Sidoarjo, Jawa Timur. Hal itu dilakukan untuk meminta penjelasan kaitan isi dalam muatan buku tersebut yang bergambar palu arit.
“Memang benar kami masih mendalami dan melakukan penyelidikan. Terutama terkait pendisitribusian buku ini. Secepat mungkin kami akan melakakukan pemanggilan kepada penerbit dan distributornya,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Kartono Gumilar saat ditemui di Polres Ciamis, Rabu (25/1).
Kartono mengatakan, pihaknya akan melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Pendidikan dan sekolah, kaitan dengan penelusuran buku bermuatan gambar palu arit. Termasuk dengan Polda Jawa Barat, apakah hanya di Ciamis saja atau ada juga di daerah lainnya.
Menurutnya, buku tersebut belum sampai ke tangan para siswa dan langsung diamankan oleh pihak sekolah yang berjumlah 80 buah. Setelah diamankan langsung dikembalikan kepada penerbit. Satreskirm juga saat ini masih mempelajari unsur-unsur penerapan pasal yang berkaitan dengan buku tersebut.
“Sementara akan kita dalami dulu di Polres Ciamis akan lebih dimaksimalkan. Tentunya di sini kita akan lebih banyak berkoordinasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Guru SMA N 1 Kawali, Kabupaten Ciamis, dihebohkan dengan adanya gambar palu arit dalam Buku Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) Pelajaran Bahasa Inggris, New Mentor untuk SMA/MA 2016. Gambar tersebut ada di halaman 16. Beruntung, buku tersebut belum diedarkan kepada para siswa kelas XII sebagai persiapan UN.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Ciamis Hendra Marcusi, meminta agar Pemerintah maupun pihak sekolah melakukan blacklist penerbit yang tidak memperhatikan isi muatan dalam buku yang diterbitkannya. Seperti pada kasus gambar palu arit yang ditemukan dalam buku kisi-kisi ujian nasional Bahasa Inggris, New Mentor di Ciamis.
“Penerbit yang teledor seperti itu tidak boleh digunakan lagi. Harus ada langkah tegas. Selain itu Dinas Pendidikan dan juga sekolah ke depannya harus memblacklist penerbit dan distributor buku seperti itu, harus menjadi catatan,” ujarnya.
Menurut Hendra, siapapun penerbitnya yang membuat materi tidak layak untuk dikonsumsi oleh para peserta didik maka harus ditindak tegas. Karena pada dasarnya secara psikologis buku pelajaran yang diberikan sekolah kepada siswa akan diyakini kebenarannya. (Ane Wowiling/WP).