Buku Kisi-Kisi UN Gambar Palu Arit Beredar di Ciamis, Ini Komentar Bupati
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Dunia Pendidikan di Kabupaten Ciamis pekan ini dihebohkan dengan ditemukannya buku kisi-kisi Ujian Nasional (UN) bergambar palu arit di kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA). Gambar palu arit itu terdapat di dalam buku berjudul “New Mento: Rahasia Cerdas Membedah Kisi-Kisi UN Bahasa Inggris SMA/MA 2016”.
“Sangat menyayangkan dan perihatin sekali terkait ada penemuan buku kisi-kisi Ujian Nasional (UN) yang terdapat gambar palu arit tersebut. Sayangnya sekarang kepengurusan sekolah untuk SMA/SMK sudah beralih fugsi ke Pemerinatah Pusat jadi kami hanya bisa memantau saja,” ujar Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin selepas menghadiri acara pengukuhan kepengurusan Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dan Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Ciamis periode 2016-2021 di Aula PKK Ciamis, Kamis (26/01).
Dengan munculnya masalah tersebut, Pemerinatah Daerah Kabupaten Ciamis akan menyikapi secara serius. “Kami dari pemeritah daerah akan menyikapi masalah tersebut dengan serius. Meskipun kepengurusan kependidikan sudah ditarik ke pemerintah pusat, tapi kami sudah berkoordinasi dengan Dewan Komisi IV DPRD Ciamis untuk menyikapi masalah ini supaya meminta ke Dinas Pendidikan Pemerintah Pusat untuk segera mencari buku tersebut dan menindak lanjuti penerbit buku,” tegasnya.
Wakil Bupati Ciamis, H. Oih Burhanudin menambahkan, penyebaran gambar palu arit tersebut harus diselidiki secara hukum, tidak cukup hanya dengan klarifikasi. Pasalnya gambar tersebut sudah dilarang beredar di negara ini.
“Permasalahan ini harus sampai selesai harus diusut tuntas secara hukum. Polisi harus mencari apa motif penerbit membuat dan menempelkan gambar menyerupai lambang komunis yang dilarang oleh negara ini apalagi di sebar di kalangan ranah sekolah,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, buku kisi-kisi UN ditemukan tersebar di SMA Negeri 1 Kawali, Kabupaten Ciamis. Buku tersebut diterbitkan oleh Mass Media Buana Pustaka dengan editor Qurrota Ayuni setebal 170 halaman. (Dede Hermawan/WP)