Untuk Hal Ini, Banjar Belajar ke Pangandaran
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banjar melakukan kunjungan ke BDC Kabupaten Pangandaran, Senin (6/3) siang tadi.
Kedatangannya didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM Dan Perdagangan
Drs. Tedi Garnida, MM, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pangandaran, H. Tedy Sonjaya.
Kabid Perindustrian Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banjar, Neneng Widya Hastuti, S.Sos., M.Si. menyampaikan, kedatangannya untuk melakukan koordinasi dan upaya kerjasama mengenai diversifikasi gula semut.

Menurutnya di Kota Banjar juga banyak pelaku industri Kecil Menengah (IKM) gula merah Kota Banjar khususnya wilayah Kecamatan Langensari. Selain itu saat ini Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Banjar juga mempunyai program pelatihan gula semut untuk diversifikasi produk dari gula kelapa maupun gula aren.
“Jadi kita ingin bekerja sama dan mengundang Business Development Center (BDC) Kabupaten Pangandaran untuk menjadi praktisi di Banjar untuk memberikan pelatihan baik teori maupun praktek, khususnya pada IKM gula merah agar dibantu hingga pemasarannya,”kata Neneng.
Rencananya pihaknya akan mengadakan pembinaan pada tanggal 14 dan 16 maret mendatang pada pelaku IKM gula kelapa dan aren di Kota Banjar. Kita akan terus melakukan pendampingan hingga pelaku IKM yang ada saat ini dapat mandiri.

Adapun tujuan dari Kegiatan Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri ini adalah membina pelaku IKM gula merah Kota Banjar khususnya wilayah Kecamatan Langensari dalam upaya Meningkatkan kualitas produknya serta menciptakan diversifikasi produk berbahan baku gula merah.
“Namun kita ingin jangan hanya pelatihan tapi ke pemasaran dan keberlangsungan
ikm. Saat ini di Banjar sekitar 300 yang tiap tahun kita bina sesuai RPJMD. Program ini berjalan dari tahun 2013 hingga 2018,”ujar Neneng.
Pada tahun 2018 nanti pihaknya menargetkan semuanya sudah dapat mandiri. Untuk pembinaan angkatan sekarang, akan memberikan pelatihan pada 30 pelaku IKM terdiri dari 13 IKM gula aren dan 17 IKM gula kelapa.

Di Pangandaran, dirinya menilai pendampingan, pembinaan hingga pemasaran sudah maju, khususnya tentang produksi gula semut.
“Kita berharap BDC dapat mentransfer ilmu dan membantu hingga pemasaran produknya dan ke depan akan ada BDC di Kota Banjar,”pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Koperasi UMKM Dan Perdagangan, Drs. Tedi Garnida, MM mengatakan pihak Pemerintah Kabupaten Pangandaran sangat mensuport pengembangan UMKM di Kabupaten Pangandaran.
Saat ini lanjut Tedi, sudah ada perda nomor 15 tahun 2016 tentang penyelenggaraan akomodasi, menegaskan setiap wajib hotel harus menyiamkan outlet untuk produk UMKM.
“Maka kita harus mempersiapkan produknya tentu yang berkualitas. Apalagi dengan era MEA, tentu kita harus siap dengan serbuan produk asing. Makanya kita bekerja sama dengan Kadin dan stakeholder seperti BDC untuk meningkatkan kualitas produk UMKM,”ujarnya
Saat ini lanjut Tedi, di Pangandaran para pelaku yang terdata ada 2400 pelaku UMKM. Namun kita memilah yang sudah berkompetisi maupun yang masih perlu pembinaan.
Beberapa waktu lalu pihaknya juga telah menyampaikan edaran Bupati kepada para pelaku UMKM agar mereka masuk anggota Kadin.
“Pemkab bersama Kadin dan BDC berkewajiban melakukan pembinaan kelembagaan, kapasitas dan kualitas. Saat ini yang saya tahu yang masuk kualifikasi tersebut baru gula semut dan gula kristal yang sudah impor,”ujar Tedi.
Maka tambahnya, diharapkan juga produk lainnya dapat terus dibina untuk mencapai kualifikasi yang diperlukan, seperti kapasitas dan kualitasnya. Agar ketersediaan produknya kontinu dan berkualitas. (Iwan Mulyadi/WP)