Inilah Peranan Penting Kader IMP Dalam Program KB Di Pangandaran

957

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ratusan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) PPKBD/Pos KB Desa se Kabupaten Pangandaran mengadakan pertemuan dan pelatihan di salah satu hotel di objek wisata Pantai Pangandaran, Rabu (22/3).

Hadir dalam kesempatan tersebut,  Kabid Dalduk BKKBN Propinsi Jawa Barat Wawan Ridwan, Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran Tavian Soekantoro dan Kabid Pengendalian Penduduk Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran Noor Djaman.

Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Pangandaran,  Tavian Soekantoro dalam sambutannya menyampaikan peranan penting kader IMP. Pertama, kader IMP yang terdiri dari Koordinator PPKBD, PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB-KS selama ini diakui memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung suksesnya Program KB Nasional.

foto: iwan mulyadi/wp

Selain jumlah personilnya begitu banyak, keberadaannya telah mencakup seluruh desa, dusun hingga tingkat RT yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran.

“Ini dapat dijadikan motor penggerak program KB yang cukup efektif karena setiap kader IMP telah memiliki wilayah binaan masing-masing secara berjenjang seperti Koordinat satu desa, PPKBD satu dusun, Sub PPKBD dan Kelompok KB-KS satu RT,”kata Tavian.

Kedua, lanjutnya, bukti bahwa mererupakan pekerja sosial ya, mereka tetap bekerja dengan tekun dan penuh keikhlasan walaupun tidak digaji.

Ketiga, tambah Tavian, kader IMP telah memiliki format peran terhadap program KB yang begitu jelas dan benar-benar diresapi oleh setiap kader IMP,”ujarnya.

foto: iwan mulyadi/wp

Format peran tersebut dikemas dalam bentuk “Enam Peran Bakti Institusi”. Keenam peran bakti yang dimaksud adalah Pengorganisasian, Pertemuan, KIE dan Konseling, Pencatatan Pendataan, Pelayanan Kegiatan, dan Kemandirian.

Melalui pintu enam peran bakti tersebut, kader IMP mengabdikan diri kepada masyarakat dan keluarga sasaran yang dilandasi oleh jiwa kepedulian dan rasa tanggungjawab.

Dengan demikian, lanjut Tavian, seseorang yang telah menyatakan diri menjadi kader IMP dan benar-benar konsisten terhadap komitmennya (baik tanpa atau dikuatkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa/Camat), mereka adalah kader-kader masyarakat yang tangguh dan tidak takut terhadap tantangan dan hambatan yang ditemui, seberapapun beratnya, walaupun secara pribadi telah menguras waktu, tenaga, biaya dan pemikirannya.

“Ini jelas menjadi modal utama sekaligus potensi luar biasa yang dapat dimanfaatkan, untuk tetap dapat mempertahankan dan mengembangkan program KB di lini lapangan,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.