DEMA STITNU Al Farabi Pangandaran Gelar Talkshow & Dialog Refleksi Hari Kebangkitan Nasional
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Berawal dari kegelisahan mengenai maraknya pemberitaan media elktronik nasional dan lokal mngenai situasi kebangsaan yang sedang diguncang oleh konflik kebhinekaan dan sekaligus peringatan ke 109 Hari Kebangkitan Nasional, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STITNU Al Farabi Pangandaran menggelar Dialog Mahasiswa dengan tema “Refleksi Kebangkitan Nasional”, Minggu (21/5)
Seorang aktivis dan tokoh pemuda Kabupaten Pangandaran Muhtadin selaku narasumber dalam kesempatan tersebut menyampaikan, mahasiswa Pangandaran melalui momentum kebangkitan nasional ini harus mempertegas perannya sebagai Mahasiswa.
Pertama kata Muhtadin, mahasiswa sebagai agen pembaharu (Agent of Change) inilah fungsi terpenting dari mahasiswa, yaitu mengeluarkan aspirasi dan ide-ide hebatnya untuk melahirkan suatu sistem pemikiran baru yang berdampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pangandaran ini butuh ide-ide segar dari mahasiswa. Matangkan kajian-kajian kampus, kuatkan basis pemikiran keilmuan. Sumbangkan gagasan-gagadan itu untuk pembangunan Pangandaran melalui Kajian-kajian, Dialog Publik, seminar-seminar, Soundingkan gagasan itu dengan pemerintah. Baik esksekutif maupun Legislatif,”ujarnya.
Kedua, tambah Muhtadin, mahasiswa sebagai moral force. Sejarah telah mencatat bahwa mahasiswa memiliki kekuatan moral untuk memberikan tauladan bagi masyarakat, khasanah ilmiah yang dimiliki merupakan hasil representasi dari buah keilmuan kampus. Maka tunjukan Pembangunan Moral itu bagi masyarakat Pangandaran.
Menurut Muhtadin yang juga Dosen STITNU Al Farabi, pesan moral dimaksud adalah bagaimana sikap dalam kontek gerakannya dibangun merupakan antitesis atas nilai-nilai ketidakadilan atau kesewenang-wenangan dalam masyarakat. Sebagai gerakan moral, mahasiswa melakukan kontrol tes terhadap itu.
“Ketiga, mahasiswa Pressure Group, yang berarti mahasiswa memiliki kekuatan untuk memberikan dorongan terhadap sesuatu kebenaran,”tegasnya.
Mahasiswa Pangandaran harus terus menggelorakan semangat idealisme sebagai kaum muda terpelajar. Tidak boleh tergiur hal-hal pragmatis. Tapi tetap konsisten bergerak sesuai dengan sejarahnya sebagai Mahasiswa.
Dirinya menegaskan, mahasiswa tidak boleh terkooptasi oleh kepentingan elit tertentu, kepentingan politik tertentu. Tapi harus tegas sebagai kaum terdidik terpelajar yang akan mnjadi kekuatan kontrol dalam masyarakat Pangandaran.
Melalui momentum kebangkitan nasional 20 mei 2017 lanjutnya, mahasiswa Pangandaran harus bangkit menunaikan janjinya sebagai Mahasiswa. Meningkatkan Kapasitas dan kapabilitas diri selama berkesempatan menjadi mahasiswa. Meningkatkan kepekaan sosial, tanggung jawab sosial dan tidak memisahkan diri dari lingkungan dimana kita dilahirkan. (Iwan Mulyadi/WP)