Jelang Iedul Fitri, LPG 3 Kg di Garut Langka!
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Mendekati Hari Raya Idul Fitri, keberadaan Gas LPG ukuran 3 kg di Kabupaten Garut mulai langka. Di warung-warung penjual eceran susah didapat, sehingga banyak membuat masyarakat mengeluh. Walaupun ada, jamun harganya cukup mahal mencaai Rp 35.000/ tabung.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Caringin, kelangkaan gas 3 kg ini sudah terjadi sejak menjelang Bulan Ramadhan. “Bahkan sampai kini kelangkaan gas LPG di wilayah Kecamatan Caringin masih terus terjadi,”kata Camat Caringin, Drs. Engkos.
Menurut Engkos, seharusnya pemerintah ikut membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan LPG 3 kg. Paling tidak menambah pasokan, sebab kebutuhan LPG di bulan puasa ini cenderung lebih meningkat dibanding bulan-bulan biasa. Apalagi kalau pemerintah sampai melakukan operasi pasar ke setiap pelosok daerah, akan sangat membantu warga.
Hal senada diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Cihurip, Muhtar, M. Pd. Menurutnya, masyarakat Cihurip tengah kesulitan mendapatkan LPG 3 kg. Walaupun ada, harganya sangat memberatkan masyarakat, yakni Rp 35.000/tabung. Itu pun stock-nya sangat terbatas sekali. Untuk itu Muhtar meminta DPRD dan Pemerintah untuk segera turun tangan, membantu kesulitan yang tngah dihadapi masyarakatnya.
Menurut Muhtar, harga Rp 35.000/tabung adalah harga di warung eceran. Sementara di Kecamatan Cihurip, jarak dari rumah ke warung cukup jauh. Sehingga masyarakat harus menambah beban, biaya ongkos ojeg. Sehingga kalau ditambah ongkos ojeg, harganya bisa lebih membengkak hingga Rp 40.000 sampai Rp 50.000/tabungnya.
Begitu pula di Kecamatan Cisompet, kelangkaan terjadi sejak awal bulan puasa. Bahkan sampai kini, gas LPG 3 kg keberadaanya seperti misteri. Sebab hampir di semua pengecer tidak ada, alasanya tidak ada pengiriman. “Sehingga masyarakat benar-benar prihatin,” ungkap tokoh masyarakat Kecamatan Cisompet, Dani Muldani.
Menurut Dani, seharusnya DPRD dan pemerintah cepat tanggap terhadap kondisi di lapangan. Apakah mengadakan Operasi Pasar dengan harga yang normal, atau melakukan sidak ke daerah. “Jangan jangan ada oknum yang sengaja mau mencari untung dalam situasi menjelang Hari Raya Iedul Fitri,” tegasnya. (Yayat Ruhiyat/WP)