Berulang Kali Didemo Warga, Ini Penjelasan Kapolsek Limbangan
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kapolsek Limbangan, Kompol Asep Suherli menanggapi unjuk rasa yang dilakukan salah satu elemen masyarakat, Aliansi Limbangan (ALIM). Aksi tersebut menyangkut maraknya peredaran serta penyalah gunaan obat-obatan jenis dextro dan tramadol yang konon katanya banyak dikonsumsi kalangan remaja Limbangan.
Dikatakan Asep Suherli, penanganan masalah anak-anak remaja yang menyalah gunakan dextro, sudah beberapa kali diselesaikan dengan melibatkan tokoh agama, masyarakat serta pemuda se-Kecamatan Limbangan.
Pihaknya terus berusaha semaksinmal mungkin, untuk mencegah dan memberantas serta meminimalisir peredaran narkoba, penyalahgunaan dextro serta tramadol dengan cara sosialisasi. Bahkan saat ini tegasnya, sudah ada dua orang yang diamankan di Polsek Limbangan. Mereka berinisial LS dan HL, satu perempuan penduduk Kampung Sukadana, dan satunya lagi laki-laki.
“Keduanya sudah berada di tahanan Mapolres Garut, mereka diduga sebagai pengedar obat dextro secara berlebihan,” ungkap Kapolsek Limbangan, Jumat (23/7).
Dengan maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan ALIM, sebenarnya telah terjadi mis komunikasi atau salah pengertian. Dimana mereka mengatakan, bahwa dextro adalah narkoba. Dextro adalah jenis obat batuk yang banyak beredar di warung-warung. Yang salah menurut Asep Suherli adalah penyalahgunaannya.
Ditegaskan Asep Suherli, Polsek tidak bisa menangani kasus Narkoba, karena itu adalah ranahnya Polres. Adapun yang selama ini ditangani, itu hanya sebatas maraknya penyalah gunaan dextro bukan narkoba. “Memang yang namanya narkoba selalu berkembang,” jelas Asep Suherli.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan masa ALIM terjadi pada Jumat (22/7) kemarin. (Yayat Ruhiyat/WP)