Dinas Pendidikan Garut Gelar Diklat UKG untuk Selamatkan Bahasa Sunda

106

wartapriangan.com, BERITA GARUT. Program UKG 2015 sudah dimulai, salah satunya dengan adanya kegiatan diklat Guru pembelajar. Hal itu sebagai tindak lanjut dari program pusat yakni UKG. Dalam diklat tersebut, ada kegiatan pelatihan bagi instruktur nasional di beberapa wilayah regional. Kemudian para instruktur tersebut nantinya akan menjadi mentor bagi para peserta guru sasaran, baik itu moda dering, tatap muka ataupun daring kombinasi. Demikian disampaikan Kasi Program Pusat Pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan Taman Kanak kanak dan Pendidikan luar biasa (PPPPTK dan PLB), Dr. Joko Ahmad Zulopan M.si.

Lebih jauh Joko mengatakan, MGMPBD harus proaktif melaksanakan PKB. Sebab dengan melaksanakan PKB dapat memotivasi P4TK. Sementara Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dalam melaksanakan diklat PKB tersebut, merupakan diklat yang pertama diadakan di Indonesia.

Sistem tersebut dijelaskan Joko, sebenarnya baru diwacanakan, namun karena didukung semangat serta didukung oleh delapan rayon dan anggota yang ada di Kabupaten Garut, maka kegiatan tersebut terpaksa dilaksanakan. Kegiatan tersebut merupakan diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) untuk Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah SMP/MTS se Kabupaten Garut.

Acara Diklat tersebut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Drs Dede Sutisna, beserta staf, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Daerah (MGMPBD), Lilis Yuniarningsih, S.Pd dan ratusan guru Bahasa Sunda perwakilan dari tiap sekolah yang ada di Kabupaten Garut.

Sementara Drs.Dede Sutisna, mengatakan, kegiatan tersebut dalam upaya menggugah kembali rasa kecintaan terhadap bahasa Sunda.

Dikatakan Dede Sutisna, Pendidikan dan latihan bahasa Sunda sengaja diselenggarakan. Hal itu untuk menggugah dan merangsang generasi muda agar tetap mencintai bahasa Sunda. Sekarang ini bahasa Sunda sudah jarang lagi digunakan. Untuk itu Kadisdik Garut meminta, agar hasil diklat tersebut bisa ditransfer ke siswa siswanya di sekolah.

Sementara itu Ketua MGMPBD, Lilis Yuniarningsih mengatakan, sebagai orang Sunda kita harus selalu peduli terhadap bahasa sendiri. Selain peduli terhadap bahasa sendiri orang Sunda juga harus peduli dengan aset-aset budayanya.

Dikatakan Lilis, kegiatan tersebut berthema “Pikeun Ngaronjatkan Ajen Kaprofesionalan Guru Bahasa Sunda,Dina Enggoning Ngahontal Tujuan Atikan Nasional”, yang maksudnya agar Bahasa Sunda digunakan dan tetap dipelihara dengan kaidah-kaidah bahasanya yang baik dan benar dikehidupan sehari-hari. (Yayat Ruhiyat/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses