Krisis Air Bersih Mulai Landa Warga Garut
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Musim kearau yang baru belangsung tiga bulan ini, ternyata sudah berdampak terhadap beberapa daerah. Sudah mulai banyak daerah yang kekeringan dan kesulitan air bersih. Seperti di Kabupaten Garut, ada beberapa wilayah yang sudah kesulitan mendapatkan air. Jangankan untuk kebutuhan mndi, untuk minum saja susah.
Seperti yang terjadi di wilayah Garut Utara, Malangbong, Kersamanah juga Kecamatan Cibatu. Di tiga kecamatan ini air bersih sudah sulit untuk didapat, bahkan banyak yang meminta air ke tetangga.
“Namun pihak Pemkab Garut hingga saat ini, belum ada upaya mengirimkan bantuan. Padahal masyarakat sangat mengharapkan,” kata Ujang (40) warga Kampung Harikukun, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Garut.
Menurut Ujang, sudah beberapa minggu ini, air bersih di daerahnya sulit didapat karena kemarau. Memang diakui Ujang, setiap tahun di musim kemarau, di daerahnya selalu kesulitan air. Namun tahun kemarin BPBD Kabupaten Garut mengirim bantuan air bersih dengan gratis. Sehingga masyarakat merasa terbantu dengan adanya suplay dari BPBD.
Dikatakannya, hampir setiap tahun di musim kemarau, warga di Kampung Harikukun selalu kesulitan air bersih. Jangankan untuk kebutuhan mandi dan cuci, bahkan untuk minum pun sulit. Sehingga kerap antar warga saling meminjam air kalau ada.
Ditambahkan Ujang, untuk bisa mendapatkan air bersih warga harus menunggu hampir setengah hari. “Sebab hampir semua sumur milik warga, kondisinya sudah sangat dalam dan bercampur pasir airnya,” jelas Ujang.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Desa Sekarwangi Kecamatan Malangbong. Menurut Kepala Desa Sekarwangi, Popon Hasanah, bila musim kemarau, warga desa hanya mengandalkan suplay air bersih dari pihak BPBD Kabupaten Garut. Namun itupun tidak mencukupi karena dibatasi sehingga sebagian warga terpakasa membeli air Rp 1.000 per jerigen dari warga yang menjual.
Ditambahkan Kepala Desa Sekarwangi, akibat kekeringan yang terjadi pada tahun 2002 sampai 2005 yang lalu, ada 10 warganya meninggal dunia akibat terkena penyakit muntaber. “Penyakit tersebut disebabkan banyak warga yang meminum air tidak layak,” ucapnya.
Dikatakannya, hampir seluruhnya masyarakat yang berada di tiga dusun, dalam menghadapi musim kemarau kerap kesulitan air bersih. Meraka kerap mengambil air bersih di sumber mata air yang memang jaraknya sangat jauh sampai 2 Km dari perkampungan warga.
Popon Hasanah juga mengatakan, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Garut, akan memberikan bantuan alat untuk menarik air bersih, berupa penyedot yang menggunakan tenaga surya. “Pemkab Garut akan memeberikan bantuan alat tersebut,” katanya. (Yayat Ruhiyat/WP)