Inilah 11 Pasang Finalis Pasanggiri MOKA Pangandaran 2017

96

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Sebanyak 11 pasangan mojang dan jajaka, akan unjuk kabisa pada Final Pasanggiri Mojang Jajaka (MOKA) Kabupaten Pangandaran pada pukul 20.00 WIB, Jumat 1 September 2017 sedangkan malam Grand Final akan digelar pada jam yang sama pada Sabtu 2 September 2017 di Area Parkir Boulevard Pantai Barat Pangandaran.

Adapun ke 11 pasangan mojang jajaka yang masuk final adalah sebagai berikut :

Jajaka :
1. Wijianto Kecamatan Pangandaran
2. Aldi Kecamatan Cijulang
3. Saeful Kecamatan Pangandaran
4. Rizki Kecamatan Pangandaran
5. Depa Kecamatan Cimerak
6. Rifal Kecamatan Pangandaran
7. Herdiana Kecamatan Sidamulih
8. Irfan Kecamatan Mangunjaya
9. Ramdhan Kecamatan Pangandaran
10. Hendri Kecamatan Padaherang
11. Ian Kecamatan Parigi

Mojang :
1. Cintami Kecamatan Padaherang
2. Widy Kecamatan Parigi
3. Endarwati Kecamatan Padaherang
4. Meri Kecamatan Cijulang
5. Annisa Kecamatan Parigi
6. Ori Kecamatan Parigi
7. Rika Kecamatan Pangandaran
8. sinthya kec.pangandaran
9. Idah Kecamatan Parigi
10. Lisna Kecamatan Langkaplancar
11. Dede Kecamatan Cigugur

Ketua Mojang dan Jajaka Kabupaten Pangandaran Ai Tohpati, mengatakan, untuk lokasi pelaksana memang terjadi perubahan. Kalau sebelumnya akan digelar di Lapang Taruna Kecamatan Cijulang, namun dengan berbagai pertimbangan lokasi dipindah ke Area Parkir Boulevard Pantai Barat Pangandaran.

Kegiatan ini lanjutnya, rencananya akan dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, serta jajaran kepala skpd dan pejabat legislatif Kabupaten Pangandaran. Selain itu acara ini juga akan di hadiri oleh MOKA Jawa Barat Pinilih serta Putri Pariwisata Indonesia.

Ai Tohpati menambahkan, pasanggiri ini merupakan agenda tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran dengan Yayasan MOKA Kabupaten Pangandaran.

“Para pemenang Moka Kabupaten Pangandaran, nantinya akan mewakili Pangandaran ke ajang Pasanggiri MOKA Jabar yang akan berpangsung pada Nopember 2017 mendatang,”jelasnya.

Ai Tohpati juga menjelaskan, Ajang Pasanggiri Moka bukan sekedar seremonial semata yang hanya pemanfaatan moment saja tapi lebih ke prosesi pembentukan karakter generasi yang “MASAGI” untuk menyongsong Pengandaran menjadi Kabupaten pariwisata berkapasitas dunia.

“Sukses kegiatan Pasanggiri Moka bukan financial tolak ukurnya. Moka punya tata cara (pakem) sendiri dengan proses yang sangat panjang dan menguras tenaga, pikiran bahkan materi yang tidak sedikit. Proses kegiatannya juga memakan waktu hampir sebulan lebih,”ujarnya.

Jadi kata Ai, Pasanggiri Moka berbeda dengan pentas seni atau lainnya. “Moka tidak cukup ada panggung, ada tampilan meriah lalu selesai. Ada langkah lanjutan yang terus kita kerjakan,”jelasnya.
(Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses