Menteri Susi Terkejut Saat Memantau Wilayah Bencana di Pangandaran dari Udara
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengatakan, longsor yang menerjang pemukiman, sawah dan akses jalan di beberapa daerah di Kabupaten Pangandaran diakibatkan rusaknya kawasan hutan.
Kepastian tersebut setelah Menteri Susi bersama Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, menggunakan helikopter melakukan pemantauan dari udara dititik-titik bencana, baik banjir maupun longsor, Rabu (11/10 2017) pagi tadi.
“Saya lihat dari udara hutan di atas wilayah yang terdampak longsor sudah botak dan sebagian ditanami tanaman palawija. Maka wajar begitu hutan diguyur hujan terus menerus berakibat banjir dan longsor,”paparnya.
Susi menambahkan, dari pantauan melalui udara, sangat kelihatan diatas sudah ada beberapa titik yang tanahnya yang retak-retak. Maka jika diguyur hujan lagi kemunginan besar akan amblas dan mengakibatkan longsor.
“Saya melihat penebangan kayu hutan di mana-mana. Kelihatan banyak batangan kayu yang bekas potongannya berwarna merah, artinya masih baru ditebang,”jelasnya.
Beberapa pemukiman juga berada dititik-titik rawan longsor, maka dikhawatirkan suatu waktu akan tertimbun longsor.
“Saya harapkan rumah warga yang berada dilokasi rawan bencana segera direlokasi ke wilayah yang aman. Sebab suatu saat dipastikan bencana serupa akan terulang. “pungkasnya.
Sementara itu dari data yabg yang di peroleh Warta Priangan, luas hutan di Kabupaten Pangandaran mencpai 76 ribu hektare. Lahan seluas 17 ribu hektare, dikelola negara melalui BUMN (Perhutani dan PTPN VIII). Sementara 59 ribu sisanya merupakan hutan rakyat.
Dari 17 ribu hutan yang dikuasai negara, hanya 494 hektare saja yang merupakan kawasan konservasi (Cagar Alam Pangandaran), sementara sisanya hutan produksi yang didominasi oleh pohon albasiah.
Sayangnya, albasiah itu ditanam untuk ditebang, jadi pasti selalu ada penebangan kawasan hutan. (Iwan Mulyadi/WP)