Setelah Diimunisasi Rubella, Seorang Balita di Garut Mendadak Lumpuh
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Seorang balita bernama Kiranti, putri dari Ai Lisna Afifah, warga Kampung Kondang, Desa Kertajaya Kecamatan Cibatu, lumpuh setelah diimunisasi Rubella. Dan kini Kiranti terpaksa dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Salah seorang kerabat keluarga Kinanti, Undang mengatakan, kelumpuhan yang dialami Kinanti diduga setelah mendapat Imunisasi Rubella. Lalu setelah itu dirawat di ruang ICU RSUD Dr. Slamet. Namun pihak manajemen RSUD Garut mengatakan, karena di RSUD Garut terkendala oleh keterbatasan alat, maka Kinanti dirujuk untuk dirawat ke RSHS Bandung.
Undang juga menjelaskan, selain keterbatasan alat, ketersediaan obat ju ga menjadi kendala bagi Kinanti. Apalagi harga obat yang harus ditebus cukup mahal berkisar Rp 5 juta sekali pakai. Dan obat tersebut bukan hanya sekali tapi secara kontinyu harus dibeli oleh orang tua Kinanti. Sehingga membutuhkan uang puluhan juta rupiah untuk obat saja.
Masih menurut Undang, dia ataupun keluaga Kinanti merasa sangat heran dengan pernyataan manajemen RSUD Dr. Slamet. Melalui Kabid Humasnya, dr. Zein, pada tanggal 10 Oktober 2017, pihak RSUD sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, yang menyatakan pihak RSUD tidak memiliki anggaran untuk membantu pembelian obat tersebut.
Padahal menurut Undang, biaya tersebut sudah menjadi tanggung jawab negara. Sebab Kinanti mengalami kelumpuhan akibat imunisasi Rubela. Selain itu, Kinanti juga merupakan keluarga tak mampu. “Jadi semuanya merupakan tanggung jawab negara,” jelas Undang.
Bupati Garut, Ruddy Gunawan menanggapi kasus Kinanti, bupati menyatakan ikut prihatin atas kondisi yang dialami Kinanti. Saat ditanya soal pernyataan manajemen RSUD, tentang tidak adanya anggaran untuk pembelian obat Kinanti, bupati menjawab, walaupun tidak ada anggaran, kalau untuk pasen tidak mampu wajib dibantu. “Karena menyangkut kemanusiaan,” jelas bupati.
Bahkan bupati mengancam akan memeriksa pejabat bersangkutan di RSUD. “Kalau memang di RSUD Garut tidak tersedia obat, saya akan menyediakanya,” pungkas Rudy. (Yayat Ruhiyat/WP)