Puluhan Hektar Sawah di Perbatasan Ciamis-Banjar Terendam Banjir, Warga Tuntut Pemerintah!
wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sedikitnya 75 hektar sawah yang berada di wilayah Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, dan Desa Kujangsari, Kecamatan Langgensari, Kota Banjar terendam banjir. Akibat dari jebolnya tanggul irigasi saluran Sungai Cibeet, di Blok Sokamelang, Dusun Puloerang, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Salah seorang pemilik sawah di wilayah tersebut, Madlias (90), Selasa (17/10), saat ditemui di sekitar tanggul yang jebol menuturkan, dengan jebolnya tanggul irigasi saluran Sungai Cibeet tersebut mengakibatkan air masuk ke area lahan pertanian warga, dan merendam seluruh lahan yang ada di daerah tersebut. Kejadian terendamnya sawah terjadi pada Senin (16/10) kemarin.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Puloerang, Rusmana mengatakan, jebolnya tanggul irigasi saluran Sungai Cibeet, Blok Apur Sokamelang ini bukan pertama kali terjadi, namun sudah sejak 8 bulan lalu namun hingga kini belum ada langkah perbaikan dari dinas terkait.
Rusmana menjelaskan, bahwa tanggul yang jebol tersebut memiliki panjang sekitar 20 meter dan menggenang puluhan hektar sawah yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar.
Bahkan pihak Desa Puloerang sendiri hingga sekarang sudah 3 kali mendatangi pihak BBWS dan PSDA Citanduy untuk mengusulkan agar segera melakukan langkah penanganan dan perbaikan, namun hingga kini belum ada realisasi. Bahkan pengecekan dan pengontrolan ke lokasi tanggul jebol pun belum pernah dilakukannya.
Rusmana menambahkan, untuk mencegah dan menanggulangi bencana tanggul jebol tersebut, selama 8 bulan ini pihak Desa Puloerang sudah melakukan kegiatan gotong royong warga masyarakat sebanyak 2 kali, bahkan sudah menghabiskan karung pusri sekitar 900 buah, itu pun bantuan dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar.
Para petani dan Pemerintah Desa Puloerang berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui dinas terkait dan pihak BBWS, serta PSDA Citanduy untuk segera melakukan langkah penanganan dan perbaikan, yaitu dengan cara melakukan beronjong tanggul yang jebol serta pengerukan di sepanjang salurah irigasi Sungai Cibeet, khususnya Apur Sokamelang, sehingga para petani bisa kembali menggarap lahan persawahan seperti biasanya. (Baehaki Efendi/WP)