Lima Orang Tewas Akibat Kerusuhan di Tambang Giok
wartapriangan.com, BERITA INTERNASIONAL. Lima orang tewas dan lima orang polisi terluka pasca terjadinya kerusuhan akibat perebutan batu giok. Tambang giok tempat terjadinya kerusuhan dikenal sebagai tambang terbaik di dunia, dengan nilai batu giok yang terpendam mencapai nilai triliunan rupiah.
Kerusuhan yang merenggut nyawa tersebut berawal ketika ratusan orang penambang yang diduga ilegal merangsek masuk ke area tambang, Jumat (20/10/2017). Sebagian dari mereka membawa senjata tajam. Peringatan dari pihak kepolisian yang bertugas di lokasi tidak mereka hiraukan. Massa kemudian membakar truk dan beberapa properti yang ada di lokasi tambang giok. Suana sempat panik. Para pekerja berlarian mencari tempat aman. Karena sudah tidak terkendali, polisi akhirnya melepaskan beberapa kali tembakan.
Bentrokan pun tak terhindarkan. Selain lima orang tewas dan puluhan orang terluka, lima orang aparat dari kepolisian juga dikabarkan cidera cukup serius. Sudah tiga tahun terakhir ini, terutama sejak demam batu perhiasan menjamur di berbagai belahan dunia, lokasi tambang giok termahal ini memang kerap menjadi arena konflik kepentingan. Mulai dari kepentingan kelas bawah untuk sekedar mengisi perut, sampai konflik antar mafia antar negara.
Sekedar gambaran, sepanjang tahun 2014 saja, tambang giok ini berhasil meraup ratusan triliun rupiah. Selain itu, giok dari pertambangan ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas, tersebar ke berbagai pelosok negara.
“Giok terbaik memang berada di sini. Tahun 2014 lalu, nilainya sampai mencapai 31 Miliar dolar AS. Giok dari sini menyebar ke seluruh negara, termasuk produk yang paling diminati,” demikian laporan Global Witnes. Nilai 31 Miliar dolar As, itu setara dengan lebih dari Rp. 400 Triliun rupiah!
Tambang giok terbaik di dunia ini berada di wilayah Hpakant, negara bagian Kachin, sebuah kawasan yang berada di ujung utara Myanmar. Tak hanya konflik berdarah, di kawasan tambang bernilai milyaran dolar ini juga kerap terjadi bencana dan peredaran narkoba. Tahun 2015, di lokasi ini pernah terjadi longsor yang menewaskan hingga 100 nyawa penambang.