Sereeem… Grup Gay di Tasikmalaya Ini Punya Anggota Ribuan Orang!
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Entah banyak yang mengetahui atau tidak, sebuah grup di media sosial bertema Gay Tasikmalaya ternyata memiliki ribuan anggota. Tentunya, fenomena ini menjadi menarik terutama bila dikaitkan dengan kultur dan label Kota Tasikmalaya yang erat sekali dengan nuansa relijius.
“Sudah lama saya meminta masuk ke grup tersebut, tapi sepertinya admin cukup selektif. Lebih dari satu bulan baru di-approve,” terang Helmi Razu, reporter Warta Priangan yang mengaku saking penasaran dengan interaksi di dalam grup tersebut, ia kemudian berusaha menjadi anggota.
Menurut Helmi, keberadaan grup gay di Tasikmalaya ini sebenarnya sudah lama, tapi dirinya belum berani menulis apapun. Ia ingin memastikan dulu bagaimana sebenarnya di dalam grup tersebut. Dan ketika sekarang dia sudah bisa mengakses grup tersebut, barulah ia memutuskan untuk menulis.
“Serem… ini grup vulgar sekali. Dari interaksinya ya jelas sekali memang anggotanya penyuka sesama jenis,” ujar Helmi saat menyampaikan laporannya dalam rapat redaksi sore ini, Jumat (03/11/2017).
Sebagai contoh, Helmi menyerahkan beberapa print-out hasil capture yang diambil dari grup gay di Tasikmalaya tersebut. Bagi mereka yang normal, pasti terasa menyeramkan sekali. Bahasanya memang sangat vulgar. Mereka terbiasa menyebut kata-kata yang merujuk pada alat vital laki-laki, atau bahasa vulgar lainnya yang memiliki makna hubungan intim.
“Yang lebih menyeramkan, lebih dari 100 anggota grup tersebut saya buka satu-satu profilnya, dan ternyata banyak sekali yang masih berusia remaja. Selain itu, sebagian besar mereka menggunakan second account, jadi bukan akun utama. Second account ini mereka buat khusus, agar mereka bisa leluasa,” tambah Helmi.
Tidak sulit untuk mencari grup ini di facebook, cukup tulis kata kunci gay tasikmalaya, maka akan muncul paling atas, karena jumlah anggotanya hampir tiga ribu orang. Saat tulisan ini dibuat jumlah anggota grup medsos gay di Tasikmalaya ini sudah mencapai 2958 orang, dengan admin sebanyak empat orang. Dari belasan capture yang diperlihatkan Helmi, jelas sekali sebagian di antara mereka sudah ada yang saling mengenal. Ada perbincangan tentang aktifitas dan foto mereka.
Grup gay di Tasikmalaya ini juga terindikasi mulai menyedot perhatian gay-gay dari kota lain karena memang interaksinya terbilang aktif. Ini terbukti dari beberapa posting anggota baru yang belakangan ternyata berasal dari kota lain seperti Kuningan.
“Anggota baru biasanya langsung posting di dinding grup dengan menyebutkan usia dia, domisili di wilayah mana, dan keterangan apakah dia Top dan Bot. Kalau Top, berarti dia gay yang memposisikan diri sebagai laki-laki. Sementara Bot kebalikannya, sebagai perempuan.”
Sebenarnya, selain Top dan Bot, ada juga Versa, yaitu gay yang bisa memposisikan diri sebagai laki-laki maupun perempuan.
Tentunya, fenomena ini menjadi sangat menarik, terutama karena muncul dengan label Tasikmalaya, sebuah kota yang selama ini dikenal dengan label yang sangat relijius; “Kota Santri”. (IM/WP)