Jaga Wilayah Laut, TNI AL Pangandaran Akan Miliki Kapal Patroli Baru

146

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Sudah belasan tahun Pos TNI AL Pangandaran tidak memiliki kapal patroli. Namun tidak akan lama lagi sebuah kapal patroli TNI Angkatan Laut sepanjang 16 meter akan hadir di perairan laut wilayah bagian Selatan untuk menjaga wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pada 2018 kita ada penambahan sarana kapal patroli dan pembangunan Markas Komando Angkatan Laut di Pangandaran dari Mabes TNI AL,” ujar Komandan Pos TNI AL Pangandaran, Peltu Laut Dayat Sudrajat, Minggu (12/11/2017).

Namun untuk rencana peningkatan status dari Pos AL menjadi Lanal, dirinya belum bisa memberikan keterangan. Mengingat anggarannya di pusat masih sangat minim. “Jadi untuk di 2018, kita baru ada pengadaan sarananya terlebih dahulu,” ujarnya.

Dayat mengatakan, TNI AL hanya memiliki lahan seluas 3 hektar di Bojongsalawe Parigi, lalu sebidang tanah yang saat ini digunakan sebagai Pos TNI AL Pangandaran dan sebidang lahan sekitar 1.800 meter persegi dari pemerintah Kabupaten Pangandaran.

“Nanti lahan dari Pemda rencananya untuk pembangunan rumah dinas Komandan Lanal Pangandaran,” lanjutnya.

Seperti yang pernah diberitakan, kapal patroli satu-satunya milik TNI Angkatan Laut yang sudah rusak dan tidak dapat difungsikan kembali masih tertambat di muara sungai Cikidang yang berada di Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.

Bangkai kapal patroli tersebut merupakan sisa-sisa dari bencana tsunami yang melanda wilayah Kabupaten Pangandaran pada tahun 2006 silam. Sehingga kapal patroli buatan tahun 2003 yang biasa digunakan untuk melakukan patroli laut oleh anggota TNI AL Pangandaran, kini sudah menjadi bangkai dan tidak dapat digunakan lagi. Pasalnya kapal yang rusak akibat terkena tsunami membuat peralatan maupun peralatan elektronik pada mesin kapal rusak terkena air laut.

Diketahui wilayah hukum Pos TNI AL Pangandaran mencapai ratusan kilometer panjang pantai mulai dari Pantai Majingklak Pangandaran hingga Pamengpeuk Garut. (Iwan Mulyadi/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.