Desa Tarogong Garut Bentuk Kader Tanggap Bencana
wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kecamatan Tarogong Kaler dan Kidul merupakan wilayah rawan bencana. Ada beberapa jenis bencana yang bisa mengancam ke dua wilayah tesebut, seperti bencana longsor, puting beliung maupun banjir. Namun yang paling membahayakan khususnya bagi wilayah Kecamatan Tarogong Kaler dan Kidul adalah Gunung Guntur.
Untuk itu Kepala Desa Tarogong Kecamatan Tarogong kidul, Deni Nugraha cukup tanggap. Baru baru ini diadakan pelatihan tanggap bencana dengan menghadirkan narasumber dari BPBD Garut, Tagana serta Dinas Sosial Kabupaten Garut.
“Kegiatan pelatihan tersebut guna membekali warga masyarakat Desa Tarogong khususnya,” tutur Kepala desa Tarogong, Deni Nugraha, Senin (11/12/2017).
Ditambahkan Deni, selain berada tidak jauh dari kawasan Gunung Guntur, di wilayah Desa Tarogong juga terdapat aliran Sungai Ciojar. Keduanya sangat berpotensi bencana, baik banjir bandang maupun longsor. Seperti yang terjadi beberapa tahun lalu, bencana banjir dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 cm merendam puluhan rumah warga di wilayah RW 02 akibat luapan Sungai Ciojar.
Sementara kejadian serupa kembali terulang belum lama ini, banjir juga merendam puluhan rumah warga di wilayah RW 03 dan 04. Banjir tersebut akibat tumpahan dari Gunung Guntur.
Kegiatan yang digelar di kawasan Wisata Awit Darajat tersebut diikuti oleh 60 orang yang berasal dari berbagai unsur di Desa Tarogong. Disamping para ketua RW dan RT, juga ada tokoh masyarakat dan unsur lembaga lokal yang ada di tingkat desa.
Deni menyebutkan, dari hasil pelatihan ini para relawan akan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama relawan yang berkaitan dengan evakuasi, kelompok kedua yang mengurus selter, dan kelompok ketiga yang yang mengurus dapur umum. Sehingga rata-rata per kelompoknya terdiri dari 18 orang.
“Ke depan di Desa Tarogong akan dibentuk Sahabat Tagana, yang nantinya bisa ikut berperan serta dalam melaksanakan misi kemanusiaan akibat bencana. Mereka bisa dikirim ke mana saja bila dibutuhkan oleh BPBD maupun Tagana,” pungkasnya.
(Yayat Ruhiyat/WP)