Ribuan Warga Hadiri Tradisi Adat Nyangku di Panjalu, Begini Prosesi Lengkapnya…

151

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS.
Ribuan warga masyarakat Panjalu hadir untuk mengikuti rangkaian prosesi adat ritual penyucian benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora, para raja, dan Bupati Panjalu juga penerusnya yang tersimpan di Pasucian Bumi Alit. Senin, (18/12) Siang tadi. Ritual upacara tersebut dilaksanakan di Taman Borosngora, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis.

Acara yang digelar setiap bulan maulud satu tahun sekali ini dilaksanakan untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Nyangku juga dilakukan untuk mengenang raja yang menyerukan agama islam yakni Prabu Borosngora.

Upacara Nyangku dimulai sekitar pukul 07:00 Wib, yang diawali dengan mengeluarkan benda – benda pusaka peninggalan raja Panjalu dari Musium Bumi Alit.

Selanjutkan, benda pusaka tersebut diarak dengan cara diais oleh para keturunan raja Panjalu serta masyarakat yang terpilih dengan diiringi sholawat nabi menuju Nusa Gede, yakni sebuah pulau kecil ditengah-tengah situ lengkong menggunakan perahu yang sudah disediakan.

Setelah itu, benda pusaka dibawa kembali ke Taman Borosngora untuk dibersihkan menggunakan air karomah tirta kahuripan. Yaitu Sembilan mata air yang diambil dari Situ Lengkong, Karantenan Gunung Sawal, Kapunduhan (Makam Prabu Rahyang kuning), Cipanjalu, Kubang Kelong, Pasanggrahan, Bongbang Kancana, Ciomas dan Gunung Bitung khusus untuk membersihkan benda pusaka peninggalan raja Panjalu.

Prosesi pertama dilakukan dengan membuka pembungkus pusaka diatas panggung kemudian dibawa menuju tempat pembersihan yang terbuat dari bambu yang terletak di tengah-tengah taman.

Setelah dibersihkan, benda pusaka kemudian dikeringkan dengan cara diasapi diatas bara yang memakai wangi-wangian lalu dibungkus dan dikembalikan ke pasucian museum bumi alit.

Ketua panitia pelaksana Nyangku, Rd Hendar Cakradinatamengatakan, Nyangku dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Nabi Muhammad SAW.

“Sebagai produk budaya, Nyangku memiliki nilai strategis terhadap akhlak masyarakat dan kearifan lokal di Panjalu.” Jelasnya. (Helmi Razu Noviansyah/WP)

Berita lainnya

Beri komentar

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.