Polisi Gencar Lakukan Penyelidikan Kasus Penyiksaan Anak di Tasikmalaya
wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kasus penganiayaan terhadap balita di Kota Tasikmalaya masih terus bergulir. Setelah mengamankan tante korban, pihak kepolisian juga memeriksa adik iparnya sebagai saksi.
Kepolisian Resort Kota Tasikmalaya terus menangani kasus penganiayaan terhadap balita. Polisi turut memintai keterangan adik ipar terduga D sebagai saksi. Selama Ini, adik ipar D kerap ditugasi menjaga korban di rumah.
Rencanaya pihak kepolisian akan melakukan gelar perkara untuk menaikan status saksi menjadi tersangka jika alat bukti kuat.
“Kita sudah perikasa yang di duga melakukan kekerasan terhadap anak itu, kita lakukan perikasa dan kita tida lakukan penahanan karena di samping kita belum tetapakan tersangaka dan dia juga masih menyusui seerta dia kofratif,” ujar Kota Kasat Reskrim, AKP Bimo Morenanada.
Lebih lanjut Kasat Reskrim menuturkan, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka. Sampai saat ini baru tiga saksi yang sudah dilakukan pemeriksaan.
Sementara lanjut AKP Bimo untuk motifnya adalah karena merasa kesal. “Ya, ini kan bukan anak kandungnya. Korban sering nangis dan ditenangkan dengan cara menampar korban,” katanya.
Kasus penganiayaan terhadap balita F mengundang keprihatinan Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Tasikmalaya. Selain mendorong polisi mengungkap tuntas kasus tersebut, KPAID Kota Tasikmalaya juga akan melakulan rehabilitasi fisik maupun fsikis terhadap korban yang alami trauma berat.
KPAID Taikmalaya sedikit mengalami kendala karena korban belum bisa melakukan komunikasi.
Ketua KPAID Tasikmalaya, Eki Sirojul Baihaki menuturkan, kasus yang dilakukan oleh terduga pelaku kekerasan terhadap anak cukup fatal. Di satu sisi pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi mengenai kekerasan terhadap anak.
“Dan sekarang kami dihadapkan dengan kasus ini. Bagaimanapun juga perlindungan anak menjadi bagian kita bersama. Artinya proses hukum yang harus dikedepankan bagaimana KPAIS mendorong kepolisian mengungkap secara tuntas terkait kasus tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, akibat pendarahan dibagian otak, balita malang F harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)