Buntut Perusakan Kantor, PT Cikencreng Lapor Polisi
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. PT Cikencreng menuntut pelaku pengrusakan dan pembakaran kantornya di Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Sabtu (20/01) malam lalu diproses secara hukum. Tuntutan tersebut ditindaklanjuti dengan laporan pengaduan ke pohak kepolisian bernomor LP/01/B/1/2018.
“Kami sudah melaporkan tindakan anarkis sekelompok massa yang merusak dan membakar kantor. Kami menuntut mereka ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku,” tutur Oang Kurniadin, Penanggungjawab Lapangan PT Cikencreng.
Menurutnya, tindakan pengrusakan dan pembakaran kantor PT Cikencreng merupakan tindakan melawan hukum, karena itu aparat harus bertindak tegas dan mengungkap para pelakunya.
“Sebenarnya sebelumnya kami sudah musyawarah dengan seluruh penggarap, termasuk sekelompok orang yang ingin memiliki lahan, kita sepakat saling menahan diri dan sama-sama berjuang untuk mendapatkan legalitas, tapi malah kejadian seperti ini,” ujarnya.
Dikatakannya, akibat kejadian tersebut PT Cikencreng mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. “Pengrusakan ini juga berimbas terhadap sekitar 107 orang petani penggarap lainnya yang bekerja dengan kami. Sekarang mereka terpaksa diliburkan,” ujarnya.
Oang juga menyesalkan adanya pengrusakan ratusan tanaman konsentrat pakan ternak indigofera yang sedang dikembangkan. “Baru kami ketahui tadi pagi (kemarin), ternyata kebun kami juga dirusak oleh sekelompok orang,” kata dia.
Dikatakannya, tindakan intimidasi dan provokasi tersebut bukan hanya membuat karyawan perusahaan was-was, namun juga ratusan penggarap yang sudah bekerja dengan perusahaan dibuat resah. “Malah ada yang terpaksa mengungsi, bahkan ada penggarap yang sampai menangis melihat hasil kerja mereka dirusak,”ujarnya.
Oang menjelaskan, PT Cikencreng bermaksud untuk mengurus dan mengelola kembali lahan HGU seluas seluas 368 Ha. “Kita ingin mengembangkan lahan ini agar lebih bermanfaat lagi, sekarang saja penggarap disini sudah kami berdayakan, apalagi nanti kalau sudah jadi, masyarakat disini yang akan merasakan dampaknya,”kata dia.
Dikatakannya, PT Cikencreng telah memulai aktivitas perusahaan dengan melakukan pembersihan lahan, penanaman konsetrat pakan ternak indigofera, penanaman sereh wangi, dan pengelolaan beberapa tanaman lainnya.
“Kita akan mengembangan agrowisata Pangandaran Dream Land, sebuah area wisata yang berorientasi pada kegiatan integrated farming,” ujarnya.
Di area tersebut, kata dia, akan dikembangkan beberapa tanaman unggulan yang akan dipadukan dengan peternakan dan wahana wisata alam yang semuanya merupakan hasil penelitian pakar-pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Juga akan dilengkapi dengan berbagai wahana theme park, arena permainan anak, waterpark, resort dan penginapan serta pengembangan stadion alam, sebuah konsep berbagai arena olahraga yang berorientasi alam seperti horse riding, lapangan golf, panahan, menembak, dan lain-lain,” ujarnya.
Sebagian lahan, lanjutnya, juga akan dikembangkan untuk perumahan untuk karyawan perusahaan, tempat relokasi, dan juga antisipasi pengembangan wilayah.
“Perusahaan melalui yayasan juga akan mendirikan sekolah menengah dan pondok pesantren sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat setempat,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)