Aparat Sapu Bersih Baliho Paslon di Ciamis

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Ciamis melakukan penertiban alat peraga sosialisasi serentak pada Rabu (14/02/2018). Penertiban tersebut dilakukan serentak di kabupaten/kota se-Jawa Barat.

“Hari ini perintahnya semua wilayah yang melakukan pilkada serentak di Jawa Barat harus mencopot alat peraga kampanye menjelang deklarasi damai,” kata Ketua Panwaslu Kabupaten Ciamis, Uce Kurniawan.

Berkoodinasi dengan pihak kepolisian Ciamis, Kodim 0613 Ciamis, Satpol PP Ciamis dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis, Panwaskab melakukan penertiban Alat Peraga Sosialisasi (APS) yang berada di jalur Nasional dari mulai Cihaurbeuti, Cikoneng, sampai Cijeungjing.

“Kami menertibkan semua jenis alat peraga sosialisasi mulai dari calon bupati dan wakil bupati serta calon gubernur dan wakil gubernur,” tutur Samsul, Komisioner Panwaskab divisi Sumber Daya Manusia dan organisasi.

Ia menuturkan, kegiatan penertiban tersebut akan dilakukan kembali besok untuk menjaga kekhawatiran alat peraga yang terlewat.

“Hari ini kami akan melakukannya sampai malam hari karena tadi terhalang oleh hujan. Besok pun kita masih akan melakukan penertiban karena ditakutkan ada alat peraga yang terlewat lalu kami juga akan mencopot alat peraga yang terpasang di billboard,” tuturnya.

Alat peraga yang dicopot oleh Panwaskab tesebut, nantinya akan di kumpulkan di sekretariat Panwaskab dan akan di lakukan pemilahan.

“Kita akan mengelompokan alat peraga dari pasangan 1 dan pasangan 2 agar nantinya bilamana ada relawan yang mau mengambil kembali bisa dengan mudah di ambil,” ujar Uce Kurniawan, ketua Panwaslu Kabupaten Ciamis.

Lanjutnya, alat peraga yang tersebut boleh diambil kembali oleh relawan atau siapa saja yang bersangkutan dengan pasangan yang mensosialisasikan dirinya terebut.

“Dengan mengikuti semua prosedur dan regulasi yang ada, karena itu hak mereka maka kami akan memberikannya dengan catatan alat peraga tersebut bukan untuk dipasang kembali.” Lanjutnya.

(Helmi Razu Noviansyah/WP)