PCNU Pangandaran Menggelar Zikir dan Halaqoh Kebangsaan
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ribuan jemaah memadati ruangan mesjid agung Al-Istiqomah Pangandaran untuk mengikuti zikir dan halaqoh Kebangsaan yang dibuka oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
Tampak hadir dalam zikir dan halaqoh yang dibawakan oleh KH. Amir Hamzah (Rois Syuriah PCNU Ciamis ), Wakil Kepala Polres Ciamis Kompol Imam Rachman dan Dandim 0613 Ciamis yang diwakili oleh Pabung Mayor Inf Sutisna serta para Pengurus PCNU, Ormas Islam Kabupaten Pangandaran dan Ciamis.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyampaikan zikir dan halaqoh yang bertemakan memperkokoh komitmen islam dan nasionalisme yang dilaksanakan oleh PCNU Kabupaten Pangandaran ini merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mendorong, merawat, menjaga nilai-nilai kebangsaan agar Indonesia tetap eksis dan jaya.
Zikir dan halaqoh ini, kata Jeje, merupakan pergerakan atau harokah dari PCNU Kab Pangandaran, bagaimana membimbing umat manusia di dunia dan menyelamatkan umat manusia di akhirat.
“Tentu saja acara ini tepat dilakukan mengingat dinamika masyarakat saat ini banyak yang mempertanyakan eksistensi pancasila sebagai dasar negara. Bagaimana jaman ini sedikit-sedikit menuduh orang kafir, bid’ah diluar kelompoknya sehingga nilai torelansi yang menjadi kekuatan bangsa sudah rapuh,” ucapnya.
Lanjut Jeje, saat ini banyak permasalahan yang terjadi karena orang tidak mengenal sejarahnya, terutama tentang apa makna dan hakikat Pancasila. Upaya signifikan yang dilakukan NU, menurutnya, itu sangat baik untuk menjaga kebangsaan serta agama.
“Saya mengapresiasi acara ini untuk menyatukan membali tekad bangsa Indonesia kita, minimal di Kabupaten Pangandaran ini,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Jeje, jangan terbawa isu yang tidak baik, cinta tanah air merupakan sebagian dari iman. “Dan itu merupakan tugas kita untuk menjaganya. Dan mari kita satukan misi Indonesia harga mati,” pungkasnya.
Wakapolres Ciamis, Imam Rachman juga mengatakan, bahwa banyaknya berita isu tentang perpecahan antar umat beragama dan umat agama.
“Adanya isu orang mengalami gangguan kejiwaan, gila atau stres yang meresahkan para ulama, dan tokoh agama,” ungkapnya.
Pada dasarnya, menurut Imam, itu tidak perlu dirisaukan dalam menyikapi isu tersebut, karena itu isu tersebut tidak benar adanya.
Sementara masalah isu yang mengakibatkan perpecahan bangsa di Indonesia, kata Imam, jangan sampai terjadi intoleransi antar umat beragama, maka dari itu dirinya mengajak untuk bekerjasama menjaga keamanan.
Pabung Kodim 0613 Ciamis, Sutisna mengatakan, bahwa bangsa Indonesia berpenduduk besar dan banyak yang ingin merebutnya.
Maka, kata dia, perlu adanya satu viral kebangsaan yang berorientasi nasional
Saat ini, menurut Sutisna, masyarakat belum paham wawasan kebangsaan. Oleh kerena itu, upaya yang harus dilakukan adalah menanam paham kebangsaan diantaranya rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan motivasi kebangsaan.
“Mari kita bekerjasama, bahwa keamanan dan ketertiban bukan hanya milik TNI-Polri saja, tetapi juga milik kita bersama,” ujarnya.
Sementara tausiyah yang disampaikan olrh KH. Amir Hamzah, mengajak untuk memperkokoh komitmen islam dan nasionalisme. Berbicara tentang nasionalisme, bangsa Indonesia dengan berbagai suku dan bangsa tapi tidak menjadi perpecahan.
Saat ini, kata Amir, merupakan era milenial yang mana informasi dan komunikasi sangat berkembang pesat.
“Tetapi jangan sampai menjadi efek yang tidak baik, yang menyebarkan isu, berita hoak yang berakibat menghancurkan negara Indonesia,” ucapnya. (Iwan Mulyadi/WP)