Facebook Umumkan Data Penggunanya Bocor Lagi
wartapriangan.com, BERITA INTERNASIONAL. Facebook kembali menon-aktifkan sebuah perusahaan data analitik bernama CubeYou dari kanalnya setelah CNBC International memberitahu bahwa CubeYou mengumpulkan informasi pengguna melalui kuis.
CubeYou secara menyimpang melabeli kuis-kuisnya “untuk riset akademis swadana”, kemudian membagikan informasi pengguna dengan pemasar (marketer). Anehnya, skenario yang mereka gunakan mirip dengan cara Cambridge Analytica menerima data tanpa izin dari 87 juta akun pengguna facebook untuk digunakan sebagai target pemasaran politik.
CubeYou menjual data yang sudah terkumpul ke para peneliti yang bekerja sama dengan Psychometrics Lab di Cambridge University. Cara serupa juga digunakan oleh Cambridge Analytica terhadap informasi yang didapatkannya dari profesor-profesor lain di sekolah pemasaran politik tersebut.
Penemuan tentang CubeYou menunjukkan bahwa pengumpulan data lewat kuis dan menggunakannya untuk pemasaran bukanlah insiden yang terisolasi. Bahkan, fakta bahwa CubeYou mampu melabeli kegunaan kuisnya secara menyimpang dan Facebook tidak melakukan apapun untuk menghentikannya sampai CNBC menunjukkan permasalahan, menunjukkan bahwa kanal tersebut tidak terlalu mengendalikan aktivitas semacam ini.
Meskipun begitu, Facebook menolak implikasi bahwa pihaknya tidak bisa melakukan pengawasan yang sepatutnya terhadap aplikasi semacam ini, seraya mengatakan padaCNBC International bahwa mereka tidak bisa mengendalikan informasi yang dilabeli secara menyimpang oleh perusahaan.
Setelah diberitahu tentang dugaan penyimpangan CubeYou, Facebook mengatakan akan menonaktifkan aplikasi CubeYou sampai audit lebih jauh selesai dilakukan.
“Ini adalah klaim yang serius dan kami telah menonaktifkan CubeYou dari facebook sementara menginvestigasi mereka,” kata Ime Archibong, Vice President of Product Partnership Facebook, lewat sebuah pernyataan resmi.
“Jika mereka menolak atau gagal dalam audit kami, aplikasi mereka akan diblokir dari facebook. Sebagai tambahan, kami akan bekerjasama dengan ICO Inggris [Kantor Komisi Informasi/Information Commissioner Office] untuk bertanya ke Cambridge University tentang pengembangan aplikasi secara umum oleh Psychometrics Centre atas kasus ini dan penyalahgunaan oleh Kogan,” katanya.
Aleksander Kogan adalah peneliti pembuat kuis yang digunakan oleh Cambridge Analytica.
“Kami berterimakasih kepada CNBC karena melaporkan kasus ini,” tambah Archibong.
Pengungkapan tersebut muncul seraya CEO Facebook Mark Zuckerberg mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan di hadapan Kongres pekan ini atas skandal kebocoran data Cambridge Analytica. Komite Perdagangan dan Pengadilan Senat serta Komite Energi dan Perdagangan DPR disebut akan melemparkan pertanyaan ke Zuckerberg terkait apa yang dilakukan situs tersebut untuk meningkatkan privasi pengguna dan mencegah pemain asing menggunakan Facebook untuk campur tangan ke pemilu berikutnya.
Sejak skandal Cambridge Analytica muncul, Zuckerberg mengklaim bertanggungjawab secara pribadi terhadap kebocoran data. Ia juga mengatakan perusahaan sudah meluncurkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan pengendalian pengguna terhadap datanya.
Sumber: cnbcindonesia.com