KTNA Pangandaran Kecewa, Kegiatan Hari Krida Pertanian Tak Lagi Digelar
wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ketua KTNA Kabupaten Pangandaran, Warino menyayangkan sejak tahun 2017, Hari Krida Pertanian (HKP) di Kabupaten Pangandaran tidak lagi diselenggarakan. Padahal dampak dari kegiatan ini sangat besar bagi kemajuan petani dan sektor pertanian pada umumnya.
Warino merinci pada 2013 HKP diselenggarakan di Kecamatan Sidamulih, 2014 di Kecamatan Cijulang, 2015 di Kecamatan Padaherang dan terahir pada 2016 HKP diselenggarakan Kecamatan Langkaplancar.
“Namun pada 2017 tidak dilaksanakan, karena tidak adanya anggaran dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Begitupula pada 2018 ini belum ada kejelasan, apakah akan diselenggarakan atau tidak!”ungkap Warino, kepada Warta Priangan, Rabu (11/4/siang ini.
Warino menegaskan, penyelenggaran HKP bukan seremonial belaka, namun berdampak langsung pada petani dan sektor pertanian pada umumnya.
Dari kegiatan HKP, petani mengenal teknologi terbaru, mengenal produk unggulan tiap desa sehingga membuka peluang usaha agribisnis. Selain itu dari kegiatan tersebut, terjadi tukar informasi dan pengalaman antar petani, adanya transaksi barang hasil pertanian, dan yang paling utama silaturahmi dan persaudaraan petani makin kuat.
Dampak HKP lainnya, tambah Warino, terjadi regenerasi Petani. Karena dalam HKP mewajibkan adanya peserta tiap desa Pemuda Tani. Juga akan terjalin kemitraan agribisnis, menjaga kesadaran pentingnyse ketahanan pangan. Pasalnya kalau rawan pangan dampaknya akan sangat berbahaya.
Dampak dari HKP lainnya adalah lahirnya Zonasi Desa Sentra Komoditi dan One Village One Product sesuai potensi lokal dan terwujudnya satu desa satu wirausahawan agribisnis,”tegas Warino.
Menurut Warino, HKP pada hakekatnya merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati dan sekaligus hari mawas diri serta hari dharma bhakti. Setiap tahunnya diperingati oleh segenap masyarakat pertanian, yakni para petani, peternak, pegawai dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian.
Pada hari tersebut, masyarakat pertanian menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan fauna dan flora serta mineral-mineral yang oleh masyarakat pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
“Selanjutnya bermohon agar pada tahun-tahun berikutnya dapat memperoleh rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut dengan tanggungjawab untuk tetap melestarikannya,”terang Warino.
Dirinya juga menyampaikan saat ini petani se Kabupaten Pangandaran yang tergabung di KTNA berharap kegiatan Hari Krida Pertanian dapat kembali digelar di Kabupaten Pangandaran seperti di Kabupaten lainnya. (Iwan Mulyadi/WP)