wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Ratusan pedagang Pasar Kojengkang, yang biasa mangkal di Wilayah Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (14/12) mendatangi Balai Kota Tasikmalaya, untuk melakukan aksi demonstrasi. Aksi tersebut terjadi karena mereka tidak diperbolehkan lagi berjualan dilapaknya.
Selain melakukan orasi, mereka juga meminta untuk bertemu langsung dengan Walikota. Namun, karena orang nomor satu di Kota Tasikmalaya sedang tidak ditempat, masa hanya ditemui oleh asisten daerah. Para pedagang meminta agar pemerintah mengijinkan mereka untuk berjualan kembali.
“Inginnya tetap di sana, ga mau direlokasikan, kalau direlokasikan pedagang makin banyak. Kalau di tempat sana pasti pedagang ga Banyak,” kata Kordianator Aksi, Dedi Hermawan kepada Warta Priangan, di Lokasi demo.
Menanggapi hal itu, pemerintah tetap tidak akan memberikan izin kepada pedagang untuk berjualan di Dadaha, walaupun hanya sekali dalam seminggu. Pasalnya, kawasan tersebut merupakan kawasan terpadu untuk Sarana Olahraga.
Asda II Kota Tasikmalaya, Nana Rosadi mengatakan, tempat itu fungsinya untuk olahraga bukan untuk pasar, sekarang difungsikan lagi dan sedang dalam pembangunan. Ditambah bulan keempat nanti ada mtq artinya sekarang lagi dibenahi, baik taman, stadion. Jadi Dadaha itu akan difungsikan sesuai dengan fungsinya.
Meski pemerintah sudah merelokasi para pedagang ketempat lain dan masih berada didalam satu kawasan, namun mereka tetap menolak. Para pedagang akan terus melakukan aksi hingga pemerintah memberikan izin berjualan. Pasalnya, mereka berjualan disana sejak tahun 1994 atas izin Kepala Daerah lama dengan tujuan untuk meramaikan kawasan olahraga tersebut. (Andri/WP)
ya seharusnya memang benar tempat olahraga ya dipake untuk kepentingan olahraga bukan untuk berjualan , kan berjualan sudah ada tempatnya sendiri baik di pasar ataupun dimana