wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Puluhan relawan Gerakan Masarakat Sangga Buanaa Galuh (Gema SABUGA), Minggu (13/12), sekitar pukul 08.00 WIB, kembali menggelar kegiatan “menanam air hujan”. Bersama masyarakat Maleber Ciamis, puluhan relawan tersebut mengidentifikasi beberapa sumur yang kering saat kemarau lalu.
“Mumpung baru awal musim hujan, kita tanam air hujannya dengan lubang resapan biopori. Supaya pada saat kemarau nanti persediaan air di sumur kita cukup, tidak kering,” jelas Ketua Gema SABUGA Ciamis, Pujitio.
Menurut Tio, kemampuan tanah kita dalam menyerap air semakin lemah. Selain itu, luasan permukaan tanah juga semakin menyempit karena tingginya tingkat pembangunan. Dua hal inilah yang menyebabkan air hujan tidak terserap dan tersimpan di bawah tanah yang kita pijak.
“Banyak penelitian memastikan, jauh lebih banyak air hujan itu lari ketimbang diserap tanah. Ini karena tanah kita sudah keras, dan tanahnya juga semakin sedikit karena pembangunan. Wajar jika sumur kita kering saat kemarau. Dengan LRB ini, insya Alloh sumur kita punya persediaan air lebih banyak.” papar Tio.
Masih menurut Tio, selain di lingkungan Kelurahan Maleber Ciamis, Gema SABUGA tahun ini juga akan digelar di empat titik lainnya, antara lain di Sindangkasih, Cipaku, Panawangan dan Cijeungjing.
“Sudah ada lima titik yang kita identifikasi banyak sumur kering ketika kemarau lalu,” ujar Tio pada Warta Priangan.
Dalam pelaksanaannya, Gema SABUGA juga melibatkan Siswa Pecinta Alam (Sispala) SABUGA dari SMAN 1 Panawangan. Ia berharap dengan adanya kegiatan menanam air hujan dari Sabuga, masyarakat menjadi sadar akan pentingnya lubang biopori dan manfaat air bagi kehidupan mendatang.
“Tidak ada air kita tidak bisa menjalani hidup dengan normal. Maka dari sekarang, mumpung masih bisa melakukan, mari kita menanam air hujan berasama-sama,” ajaknya. (Rizal Nurdiana/WP)