wartapriangan.com, BERITA GARUT. Bencana tanah longsor kembali terjadi di Garut dan menelan korban jiwa satu orang. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang terus-menerus melanda wilayah Kabupaten Garut, tepatnya di Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Pangatikan.
Meski tidak menimbulkan terjadinya kerusakan rumah, akan tetapi longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Pangatikan telah merenggut korban jiwa. Seorang warga naas itu terjatuh saat terjadi longsor lalu terseret arus sungai.
Camat Karang Tengah, Asep Rahmat Solihin, membenarkan adanya peristiwa longsor yang terjadi di sejumlah daerah di wilayahnya. Meski ada juga yang terjadi di sekitar kawasan pemukiman warga hingga menyebabkan sejumlah warga harus dievakuasi, tetapi kebanyakan longsor terjadi bukan di kawasan pemukiman.
“Warga yang dievakuasi akibat adanya longsor adalah warga di kawasan Desa Caringin. Namun kebanyakan longsor yang terjadi hanya menyebabkan akses jalan tertutup,” ujar Asep.
Dengan dibantu Muspika, tutur Asep, warga bahu membahu memebersihkan material longsoran yang menutupi badan jalan. Hasilnya, kini akses jalan telah terbuka kembali sehingga bisa dilalui kendaraan.
Diterangkannya, akibat longsor yang terjadi di kawasan Desa Caringin, ada sedikitnya 25 rumah kepala keluarga terancam. Jika mereka dibiarkan tetap tinggal di daerah tersebut, dikhawatirkan terjadi hal tak diharapkan. Akhirnya, para wanita dan anak-anak dianjurkan untuk diungsikan ke rumah sanak keluarganya sedangkan sebagian pria berjaga-jaga di sekitar lokasi.
“Kita ungsikan wanita dan anak-anak untuk menghindari terjadinya hal yang tak diharapkan. Penduduk pria, kebanyakan berjaga di lokasi sambil terus memberikan laporan terkait perkembangan kondisi keamanan disana,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Zakaria, mengatakan, sekira pukul 15.30, Senin (14/12), di Kampung Cicapar, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, telah terjadi musibah banjir bandang yang disertai longsor.
Dalam peristiwa tersebut, seorang warga bernama Muhtadi (35) meninggal setelah sebelumnya terbawa arus Sungai Talagabodas. Hal itu bermula ketika korban sedang mengontrol air di belakang rumahnya yang berada dekat sungai. Tiba-tiba akibat ada banjir, tanah yang dipijaknya longsor dan mengakibatkan korban terjatuh ke dalam sungai dengan arus air tengah membludak.
“Tanah yang saat itu dipijak korban longsor karena adanya banjir bandang sehingga korban langsung terjatuh ke dalam sungai. Korban terseret arus sungai sekitar 100 meter dan saat ditremukan sudah dalam kondisi tak bernyawa,” kata Dadi.
Diungkapkan Dadi, setelah menerima laporan terkait kejadian tersebut, pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian dan memberikan bantuan logistik kepada keluarga korban. Atas nama Pemkab Garut, Dadi menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga korban. (Yayat/WP)