wartapriangan.com, BERITA GARUT. Warga di Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat menolak direlokasi. Padahal ancaman bencana terhadap warga di daerah tersebut sangat tinggi, demikian dikatakan Bupati Garut, Rudy Gunawan.
“Kami paham benar akan potensi bencana di daerah tersebut sangat tinggi sehingga bisa mengancam keselamatan warga. Oleh karena itu, kami telah menawarkan agar mereka direlokasi, namun mereka menolak,” ujar Rudy terkait peristiwa pergerakan tanah yang disertai retakan di Kampung Pasir Geulis, RT 1/6, Dusun Mekarbakti, Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong, Kamis (17/12) lalu sekira pukul 00.00 WIB.
Disebutkan Rudy, pergerakan tanah di kawasan Desa Mekarmukti itu sebenarnya sudah terprediski lama sebelumnya. Apalagi kejadian serupa juga sempat terjadi disejumlah daerah lainnya tak jauh dari kawasan tersebut pada tahun lalu. Sejak itu pula, Pemkab Garut telah menawarkan agar warga mau direlokasi akan tetapi warga dengan tegas menolaknya.
Dikatakan Bupati, dirinya bahkan sempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi beberapa waktu lalu. Hasil pantauan di loaksi, kondisinya memang sangat membahayakan apalagi pergerakan tanah yang terjadi di kawasan Desa Mekarmukti.
Dilanjutkannya, terdapat lebih dari 100 KK yang bisa terkena dampak jika sampai terjadi longsor. Dari ratusan KK tersebut, hingga kini hanya tujuh KK yang bersedia untuk pindah. Lebih bahaya lagi, warga menolak untuk pindah karena sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu sehingga mereka menanggapinya bukan sebuah ancaman serius.
Untuk lebih memastikan kondisi saat ini, tutur Rudy, melalui BPBD Garut akan segera melakukan pemeriksaan lokasi permukiman warga. Dana Bantuan Tak Terduga (BTT) pun akan dikeluarkan untuk meneliti pergerakan tanah yang terjadi.
“Kami tak akan bosan-bosan membujuk dan memberi pengertian kepada warga agar mereka mau direlokasi ke tempat yang lebih aman. Ini bukan untuk kepentingan kami, tapi untuk kepentingan mereka juga agar terhindar dari hal-hal tak diharapkan,” kata Rudy kepada Warta Priangan, Minggu (20/12).
Selain relokasi, menurut Bupati, sulit sekali dilakukan cara pencegahan untuk menghindari ancaman longsor terhadap warga setempat. Kalaupun dilakukan pembronjongan terhadap tebing tersebut, hal itu tidak akan menghilangkan ancaman bagi warga.
“Kami sudah siapkan lahan untuk tempat relokasi yang lokasinya masih berada di kawasan Desa Mekarmukti. Kami berharap warga bisa merubah pendirianya dan bersedia direlokasi,” ucapnya. (Yayat R/WP)