wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Menjelang Tahun Baru 2016, harga telur ayam di Ciamis mengalami kenaikan mulai 10 hingga 30 persen dari biasanya. Hal itu disebabkan karena produktifitas telur ayam tidak mengalami kenaikan, tetapi permintaan dari konsumen meningkat.
“Permintaan konsumen meningkat tetapi produksi telornya masih tetap sehingga harga telurnya naik,” ungkap pengusaha telur ayam warga Cigebot, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Endang Besot, Rabu (30/12).
Kepada Warta Priangan, Endang menjelaskan, faktor lain penyebab kenaikan harga telur tersebut ialah naiknya harga telur ayam di wilayah Provinsi Jawa Timur yang merupakan sentral penghasil telur ayam terbesar di Indonesia, sehingga memicu para pengusaha telur ayam di Kabupaten Ciamis untuk menaikan harga telur ayam.
“Serta pengaruh dari musim hujan yang menyebabkan ayam petelur menjadi stress, sehingga tidak dapat bertelur dengan sempurna dan akhirnya produksi cenderung tetap,” sambungnya.
Dia mengakui, untuk memecahkan masalah itu terkendala komunikasi yang kurang antara pengusaha dan pemerintah setempat. Sehingga terasa sulit untuk mencari solusinya.
Kedepan, ia berharap semua para pengusaha telur di Kabupaten Ciamis menyatukan visi dan misi agar bisa memecahkan bersama untuk bisa menemukan solusi dari masalah tersebut.
Dia menambahkan, agar Pemerintah Kabupaten Ciamis ikut pula berperan aktif dalam membantu permasalahan yang kerap terjadi setiap tahun itu. Sehingga kedepannya dapat meningkatkan produksi telur ayam di Kabupaten Ciamis serta ia berharap Ciamis dapat menjadi sentral telur ayam di Jawa Barat. (Pauzi/WP)