wartapriangan.com, BERITA GARUT. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Garut mengharapkan pengguna atau pecandu narkotika di wilayah Kabupaten Garut bisa ditekan. Baik pecandu jenis sabu maupun ganja.
Dari informasi yang dihimpun Warta Priangan, pada tahun 2015 kemarin ada penurunan pengguna narkotika, dari 2,2 % 2,18 %. Hal itu dikatakan Kasubag Umum BNNK Kabupaten Garut, Asep Sahrudin.
“Selain melakukan berbagai upaya untuk mencegah peredaran narkotika di wilayah Kabupaten Garut, kita juga telah merehabilitasi sedikitnya 325 pecandu narkoba atau narkotika,” sambungnya, Minggu (2/1).
Ia melanjutkan, hal itu ada kaitanya dengan Program BNN Pusat, yakni Program “100 ribu rehabilitasi pecandu narkoba” yang digagas Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Presiden RI.
Menurut Asep, dipastikan pecandu narkoba dari berbagai jenis seperti sabu, heroin, maupun ganja, sepanjang tahun 2015 ini mengalami penurunan dari 2,2 persen menjadi 2,18 persen. Asep berharap pengguna narkoba pada tahun 2016 bisa lebih menurun, pasalnya BNNK Garut tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi pencegahan narkoba.
“Dibanding tahun 2014, ada penurunan jumlah pecandu meski tidak terlalu besar. Pada tahun 2016 juga kami berharap terjadi penurunan. Dengan kita terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kasus penyalahgunaan narkotika,” ujar Asep.
Di sisi lain, Asep mengakui, pihaknya kini masih mersakan adanya kekurangan fasilitas, di antaranya belum memiliki panti rehabilitasi sosial narkoba untuk rehab inap. Sementara untuk rehab jalan bagi para pecandu narkoba, pihaknya merekomendasikan kepada dua puskesmas dan dua rumah sakit, yakni Puskesmas Siliwangi juga Puskemas Cipanas.
Sedangkan untuk rumah sakit, menurutnya ialah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut dan Rumah Sakit Pameungpeuk. Untuk itu tegas Asep, dari 325 orang yang direhabilitasi dibagi dua, ada rawat inap dan ada pula rawat jalan. Hal itu dikarenakan masih kurangnya sarana rehabilitas milik BNNK Garut. (Yayat/WP)