wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kasus gantung diri pekan ini menjadi topik hangat di Kabupaten Ciamis. Pasalnya, dalam sepekan sudah dua kali terjadi kasus gantung diri di Tatar Galuh ini.
Kejadian gantung diri pertama terjadi pada Nenek Sumirah (66) warga Dusun Cimamut RT 16 RW 05 Desa Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Ia menggantungkan diri di kusen kamar mandi rumahnya, Jumat (29/01) siang.
Nenek Sumirah ditemukan tergantung tali tambang plastik oleh cucunya, Aip Saipul Nurohim (12) sekitar pukul 10.30 WIB. Diduga, Sumirah stres dengan penyakit jantungnya yang tidak kunjung sembuh.
Lima hari kemudian, Rabu (23/02) pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, seorang duda, Rianto (39), asal Dusun Karangkendal RT 04 RW 06 Desa Pusakanagara Kecamatan Bregbeg, Kabupaten Ciamis ditemukan tergantung di tengah rumahnya.
Diduga motif Rianto menggantungkan dirinya juga karena stres. Ia telah gagal berumah tangga sebanyak dua kali dan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan pasti. Sejak lima tahun yang lalu Rianto punya penyakit jiwa. Meski sudah diobati dua kali namun penyakitnya tidak kunjung sembuh.
Kondisi ini mengundang keprihatinan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Bangun Daulat Rakyat (LSM BADAR), Djohan. Menurutnya, ini harus menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat.
Meninggalnya dua orang warga Ciamis karena gantung diri dalam kurun waktu kurang dari satu pekan menunjukkan tingkat stress masyarakat Ciamis sudah mulai tinggi. “Bisa jadi ini merupakan gejala jika tingkat stress masyarakat Ciamis sudah meningkat, faktor penyebabnya bisa jadi masalah ekonomi. Semoga dua kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi kita, dan PR bagi pemerintah agar lebih serius dalam menyejahterakan rakyatnya,” pungkasnya. (Rizal Nurdiana/WP)
Baca juga: