wartapriangan,com, BERITA GARUT. Hujan deras dengan intensitas cukup tinggi yang melanda Kabupaten Garut beberapa hari ini mengakibatkan longsornya sebuah tebing. Longsor di Garut tersebut mengancam 14 rumah di pemukiman warga di Kampung Sawah, Cipangrambatan, Kecamatan Cikajang.
Menurut Kabag Ops Polres Garut, Komisaris Polisi Wira Sutriana, akibat longsor yang terjadi Senin (8/2) kemarin petang itu, kini sebanyak 14 rumah terancam ambruk. Longsor terjadi pada tebing setinggi 500 meter dengan lebar 200 meter menimbulkan ancaman cukup membahayakan.
“Lokasi longsor berada di kawasan Kampung Sawah, tepatnya RT 08 RW 4, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang. Dampaknya cukup membahayakan karena terdapat 14 rumah warga yang posisinya terancam ambruk,” ujar Wira, Selasa (9/2).
Dikatakan Wira, tebing yang ambruk itu lokasinya berada di belakang pemukiman warga dengan jarak hanya beberapa meter. Jika sampai terjadi longsor susulan, maka tak menutup kemungkinan 14 rumah yang
berada di dekatnya itu akan ikut tergerus.
Disebutkan Wira, pasca menerima laporan tentang terjadinya longsor tersebut, pihaknya langsung emerintahkan sejumlah anggota untuk melakukan peninjauan ke lokasi. Namun karena kondisi cuaca yang gelap saat itu ditambah adanya potensi kerawanan, membuat aparat kesulitan melakukan pemantauan ke lokasi.
“Untuk berjaga-jaga, kami akhirnya menempatkan dua anggota tak jauh dari lokasi longsor. Keberadaan mereka di sana diharapkan bisa memberikan rasa tenang terhadap warga dan juga sebagai upaya antisipasi agar laporan bisa secepatnya disampaikan jika terjadi sesuatu,” kata Wira.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tutur Wira, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor di Garut tersebut. Namun para penghuni rumah yang terancam terpaksa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Warga pun diimbau untuk senantiasa siaga menghadapi kemungkinan terjadinya longsor susulan terutama saat dan setelah turun hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria, membenarkan adanya musibah bencana alam berupa longsor di kawasan Kampung sawah, Desa Cipangramatan. Namun berdasarkan laporan yang diterimanya dari Camat Cikajang, longsoran
menimpa tanah sawah dan pinggiran kampung dengan lebar 50 meter, panjang 250 meter, dan tinggi 20 meter serta mengancam 14 rumah.
“Kami telah menerima laporan dari camat setempat tentang bencana longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Cikajang tepatnya di Kampung Sawah, Desa Cipangramatan. Menurut camat, tebing yang longsor itu memang berada tak jauh di belakang permukiman warga dan material longsoran menimbun areal persawahan seluas 5 hektare hingga sempat menutup jalan penghubung antara Desa Cipangramatan, Jaya Bakti, dan Dangiang,” ucap Dadi.
Diterangkannya, kini jalan tersebut sudah bisa dilalui kembali. Warga langsung bergotong royong untuk membersihkan material longsoran dari badan jalan dengan menggunakan peralatan seadanya.
Sementara itu Kepala Desa Cipangramatan, Yeye Kurnia, menambahkan kondisi tanah pada tebing yang longsor itu memang labil. Hal ini menambah kerentanan bagi rumah-rumah yang berada di bagian
atas tebing ikut tergerus jika sampai terjadi longsor susulan.
“Jika para penghuni 14 rumah yang terancam itu tak segera diungsikan, kami khawatir terjadi hal yang tak diharapkan. Hal ini dikarenakan tingginya potensi bahaya akibat kondisi tanah yang labil ditambah
jarak dari bibir tebing yang longsor ke rumah warga begitu dekat,” kata Yeye. (Yayat Ruhiyat/WP)