Pengelola HIV/AIDS dan IMS Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Nova Dahlia, S.KM., menjelaskan, LSL rentan terkena virus karena mereka melakukan seks melalui dubur.
“Cara berhubungan (melakukan seks) mereka melalui belakang (dubur). Itu kan tempat pembuangan, dindingnya juga lebih tipis karena merupakan perpanjangan usus besar. Kulit dubur mudah robek dan menimbulkan luka,” bebernya.
“Luka itulah yang memudahkan virus HIV untuk menyerang penderita. Dari mereka (LSL Kabupaten Ciamis) kebanyakan mengidap sipilis dan GO (gonore),” tambah Nova.
Ditambahkannya, kaum LSL ini membuat himpunan dan merekrut anak muda yang masih mencari jati diri. Sehingga pelaku LSL didominasi oleh mereka yang masih berusia produktif dan dalam kategori seksual aktif.
“Yang berusia 40-50 tahun juga ada tetapi usia 15-28 tahun yang paling mendominasi. Mereka terbawa pergaulan dan menganggap bahwa hal itu merupakan suatu gaya hidup,” jelas Nova.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dan LSM Wisma terus bersama-sama memberikan informasi tentang cara pencegahannya.
“Kita memberikan konseling kepada mereka, terus komunikasi supaya merubah perilaku mereka. Kita juga melibatkan ahli parenting. Sosialisasi kepada orang tua bagaimana cara mengasuh anak. Bagaimana cara mengasuh anak laki-laki supaya bermain dan berperilaku layaknya laki-laki,” ucapnya. (Rizal Nurdiana)
Baca juga: