Nahas… Balita di Tasik Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Warga Kampung Pasirangin Boboko, Kelurahan Sinaggar, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya siang tadi geger dengan penemuan sesesok mayat anak kecil. Awalnya warga mengira itu adalah boneka, namun setelah didekati ternyata mengeluarkan bau busuk.

Warga yang pertama kali menemukan mayat anak tersebut, Sarmin (45) menuturkan, saat itu ia hendak pergi memancing. Saat melewali sungai Ciromban, ia melihat ada sesosok yang menyerupai manusia, namun ia kira boneka.

“Pada saat hendak mincing, saya menemukan sesosok mayat yang tergeletak di tengah sungai yang nyankut ditumpukan sampah. Awalnya saya kira itu boneka tapi pas didekati  bau busuk, makin didekati makin jelas itu mayat anak kecil,” ujarnya.

Jenazah Rizki saat dievakuasi warga. (foto: andri/wp)

Setelah mengetahui bahwa sosok yang mengambang itu adalah mayat, Sarmin langsung melaporkan ke warga yang lain dan selanjutnya dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

Selang beberapa waktu petugas dari Polsek Indihiang dan Unit Identifikasi Polres Tasikmalaya Kota tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas pun langsung melakukan identifikasi untuk selanjutnya jenazah anak kecil itu dibawa ke Puskesmas terdekat.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Warta Priangan, korban diketahui bernama Rizki (5), warga Kampung Gayongong, Desa Bantarhuni, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasilmalaya. Korban dikabarkan hanyut karena terpeleset dari bibir sungai ketika hendak mencari jamur, Jumat kemarin (04/03). Hingga ia ditemukan sudah tidak bernyawa di sungai Ciromban, Sabtu pukul 11.00 WIB.

Di tempat yang sama, keluarga korban, Andi Maulana mengatakan sejak diketahui hanyut, keluarga sudah melakukan pencarian dengan cara menelusuri sungai. Namun keesokan harinya Rizki ditemukan oleh warga sekitar dua kilometer dari lokasi korban tenggelam dalam keadaan sudah mengambang.

Setelah itu, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga untuk dimakamkan dan pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dengan alasan hal tersebut merupakan musibah. (Andri/WP)

berita tasikmalaya
Comments (0)
Add Comment