Bupati Tasik Keukeuh Nyalon Gubernur Jabar

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum menyatakan serius untuk maju pada pemilihan Gubernur Jawa Barat yang digelar serentak 2018 mendatang. Dia percaya diri maju sebagai calon gubernur, bukan sebagai calon wakil gubernur.

“Saya tidak terpikir Jabar 2 (sebutan wakil gubernur), karena kalau maju Jabar 2 berarti saya orangnya pesimis. Dalam politik, orang pesimis salah. Justru optimis jadi vitamin buat saya jadi lebih bagus. Jangan putus asa terhadap rahmat Allah,” kata Uu saat ditemui di Kota Tasikmalaya, Jumat 25 Maret 2016.

Uu mengatakan, ia ingin berkiprah banyak lagi kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Jawa Barat. “Saya ingin cari ridho Allah,” katanya. Uu mengaku diusung PPP untuk nyalon gubernur.

Selain deklarasi, Uu bahkan telah membentuk kelompok-kelompok pendukung di tiap kota-kabupaten di Jawa Barat. Nama pendukungnya yaitu, Baraya Kang Uu untuk Gubernur Jabar. “Kalau tim sukses belum (membuat), yang bikin timses itu partai,” jelasnya.

Tiap kelompok itu memiliki nama tersendiri. Di Indramayu, nama kelompok pendukungnya yaitu Kelompok Santoso untuk Gubernur Jabar. “Kenapa Santoso? Karena pertemuannya di Rumah Makan Santoso,” kata Uu.

Di Cianjur pendukung Uu bernama Kelompok Lurah dan Kelompok Gaspol. “Kenapa Gaspol, karena anak muda semua,” jelasnya.

Sebenarnya Uu memiliki pendukung yang cukup banyak dari Himpunan Alumni Miftahul Huda. Miftahul Huda merupakan pondok pesantren yang diasuh oleh keluarga Uu. Namun, Hamida belum disentuh olehnya. “Kenapa tidak nyentuh Hamida, itu sudah kotak atau celengan (basis dukungan) saya,” ujarnya.

Disinggung ihwal anggapan dirinya mengkhianati masyarakat Kabupaten Tasikmalaya karena mendeklarasikan diri jadi calon gubernur hanya 15 menit setelah dilantik, Uu menjelaskan, dirinya tidak mengkhianati sumpah di hadapan gubernur. Musababnya, bukan dia yang deklarasi, tapi dideklarasikan oleh ulama Jawa Barat. “Saya tidak statemen, kecuali menanggapi dukungan deklarasi,” katanya.

Dia mengaku bersyukur karena dirinya dilirik, didorong dan direstui ulama. Uu meyakini, restu tersebut merupakan hasil istikharah para ulama. “Oleh karenanya, (deklarasi) 15 menit pasca pelantikan tidak khianati sumpah jabatan yang saya bacakan,” jelasnya.

Uu mengakui dirinya belum terkenal untuk maju sebagai cagub. Namun dia mengaku tidak gentar. “Kami punya keyakinan dengan berbagai macam jalur, link, pilkada bisa sukses. Saya belum terkenal tapi saya tidak gentar,” tegasnya.

Menurut Uu, deklarasi dua  tahun sebelum pilkada bisa dikatakan telat. Karena waktu dua tahun itu sangat cepat. “Apalagi raja-raja terdahulu, dideklarasikan sebelum lahir. Contohnya saat masih di kandungan, makanan ibunya harus bagus, itu persiapan raja dulu,” katanya.

Sumber: Tempo

berita tasikmalaya
Comments (0)
Add Comment