wartapriangan.com, BERITA OLAHRAGA. Warta Kusuma, mantan pelatih kepala tim sepak bola Jawa Barat untuk PON XIX 2016 membeberkan kebobrokan kepengurusan tim sepak bola yang akan dipersiapkan untuk ajang PON nanti. Ia mengaku selama dipercaya menjadi pelatih kepala sangat tidak dihargai oleh Asprov PSSI Jawa Barat.
Menurut Warta, Asprov PSSI Jabar hanya memberikan tempat tidur di Gedung Asprov, Jalan Lodaya Bandung dan tidak layak. Bahkan mereka harus rela tidur di mushola. Tak hanya itu, uang pembinaan untuk pemain dan pelatih pun tidak pernah diterima selama enam bulan atau sejak tim dibentuk.
Uang pembinaan untuk setiap pemain, lanjut Warta, sebesar Rp 1.250.000, sedangkan pelatih sebesar Rp 750 ribu tiap bulan. “Tapi uang pembinaan itu tidak pernah didapatkan selama tim sepak bola Jabar terbentuk. Saya tanya ke manajemen katanya belum diberi oleh KONI Jabar. Padahal, menurut KONI uang pembinaan itu sudah diberikan,” jelas Warta saat dihubungi, Jumat (25/3/2016), seperti dikutip dari bola.com.
Warta pun mengaku heran dengan pencoretan dirinya dari kursi pelatih kepala tim sepak bola PON Jabar, yang hanya dilakukan sepihak tanpa memberikan alasan yang jelas kepada dirinya.
“Padahal, kami bisa masuk tim PON Jabar itu ada prosesnya, mulai dari presentasi, pemaparan, sampai ada tes di lapangan. Tetapi tiba-tiba dicoret dengan sepihak. Tentu saya sangat kecewa. Kami pun belum dapat surat pencoretan,” sesal Warta.
Diakui Warta, usai uji coba melawan tim PON Jawa Tengah di Stadion Siliwangi, Bandung, Februari lalu, ia tidak pernah ada pemberitahuan untuk melatih kembali tim PON Jabar. Namun, tiba-tiba posisinya sudah digantikan atas dasar hasil evaluasi Asprov PSSI Jabar.
“Yang saya sesalkan setelah uji coba kami diliburkan satu minggu oleh manajemen. Padahal, yang menentukan libur itu seharusnya pelatih, bukan manajemen dan tidak perlu libur berlama-lama. Perlu diketahui juga, uji coba lawan Jateng itu, bukan program pelatih tapi keinginan dari pengurus,” ujar Warta.
Warta juga mengungkapkan, pembentukan tim sepak bola Jabar tersebut tidak berisikan para pemain yang betul-betul mewakili atas nama Jabar, pasalnya mulai dari pemain, pelatih hingga ofisial berasal dari Kota Bandung.
“Jadi menurut saya, itu bukan tim PON Jabar namanya, tetapi tim PON Bandung. Yang memilih pun bukan jajaran pelatih tapi Asprov,” papar Warta.
Ketua Umum Asprov PSSI Jabar, Duddy S. Sutandi sebelumnya pernah mengatakan jajaran kepelatihan untuk tim sepak bola Jabar yang akan berlaga di PON XIX/2016 nanti mengalami perubahan susunan pelatih.
Perubahan susunan pelatih tersebut berdasarkan arahan dan masukan dari elemen-elemen penting yang berkeinginan menjadikan tim sepak bola Jabar ini, menjadi tim yang terbaik di PON XIX/2016 demi pencapaian target emas.