wartapriangan, BERITA CIAMIS. Salah seorang mantan Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kelurahan Maleber, kini hidup sangat memprihatinkan. Rumah yang berukuran 4X6 Meter, beralaskan tanah, dan sudah bocor di sana-sini jadi satu-satunya tempat ia bernanung.
Di rumah yang sudah reyot itu juga ia mengurus istri tercinta yang telah divonis dokter mengalami kelumpuhan. Istrinya divonis menderita stroke sejak lima tahun lalu.
Di rumah itu pun tak ada barang berharga, hanya terdapat satu buah kasur untuk mereka melepas lelah. Satu ruangan di samping ruang tidur yang biasa digunakan menerima tamu pun hanya terdapat satu buah lemari yang sudah usang. Ruangan itu beralaskan tanah dan dilapisi karpet plastik yang sudah bolong-bolong, tak ada kursi dan meja.
Erli Suherli (74) dan Cicih (67), pasangan lansia di Ciamis itu merupakan warga asli Dusun Bangunsari RT 5 RW 7 Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, kini menunggu bantuan dari Pemerintah Daerah untuk membangun rumah yang tidak layak huni, sudah kelihatan doyong, hampir roboh.
“Saya juga lagi sakit Pa, ini juga bekas di operasi prostat. Sudah 3 tahun terakhir ini saya sakit-sakitan terus, serta istri saya juga sudah 5 tahun mengalami stroke yang belum kunjung sembuh,” kata Erli kepada Warta Priangan, Senin (18/4) di kediamannnya.
Erli menjelaskan, sejak tahun 2011 juga pernah ada kunjungan dari salah seorang pejabat daerah yang melihat secara langsung keadaannya. “Tetapi sampai saat ini juga belum ada perkembangan sama sekali, tentang bantuan rumah ini, allhamdulilah untuk jaminan kesehatan saya sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS),”ujarnya.
Namun jelasnya, program Pemerintah Pusat berupa bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sampai saat ini juga belum kami dapatkan.
“Saya mohon kepada pemerintah daerah untuk segera merealisasikan bantuan untuk kami, yang terpenting program tersebut bisa kami rasakan, saya juga makan dari anak yang bekerja serabutan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Kelurahan Ciamis Ibrahim, mengatakan, Bapak Erli sudah diajukan dua kali kepada Dinas Sosial Kabupaten Ciamis dari tahun 2012 dan 2013.
“Namun sampai saat ini belum ada jawaban dan realisasi tentang bantuan tersebut 9rutilahu), pokoknya dari pihak Kelurahan sudah mengajukan tentang bantuan tersebut,” pungkasnya. (Tantan/WP)