Tadi Pagi Sperma Sexing Sapi Pasundan Diluncurkan di Ciamis

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pagi tadi, Selasa (19/04), 13 kepala daerah/perwakilan kepala daerah di Jawa Barat berkumpul di Ciamis. Pertemuan tersebut diprakarsai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Ya, di Balai Pengembangan dan Pembibitan Sapi Potong Jawa Barat yang terletak di Dusun Sukalena, Desa Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten upaten Ciamis digelar Peluncuran Sperma Sexing Sapi Pasundan.

Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Deny Juanda Puradimaja dalam laporannya, ada enam sumber daya genetik ternak di Jabar yang telah didaftarkan sebagai rumpun baru khas Jabar. Keenam sumber daya genetic tersebut adalah Sapi Pasundan, Itik Rambon, Itik Cihateup, Ayam Sentul, Ayam Pelung dan Domba Garut.

Deny juga menjelaskan, selama ini telah dilakukan penelitian oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri yang ada di Jabar. “Kita ada BP3IPTEK (Badan Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK). Di BP3IPTEK ini mengkembangkan riset yang dibutuhkan oleh masyarakat Jabar. Seperti penelitian Sapi Pasundan ini,” terangnya.

foto: dena a. kurnia/wp

Penetapan enam sumber daya genetik ternak Jabar disambut gembira Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin, pasalnya dua hewan khas Ciamis masuk dalam sumber daya genetic ternak tersebut, yaitu Sapi Rancah dan Ayam Sentul. “Kabupaten Ciamis kita mempunyai dua, Sapi Pasundan dan Ayam Sentul (ayam asli ciamis). Atas nama pemerintah dan masyarakat Ciamis menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jabar yang sudah menetapkan dua ternak yang menjadi ikon Ciamis dan akan terus kita kembangkan,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga menyampaikan pentingnya peran IPTEK dalan pengembangan peternakan khususnya di Jawa Barat. “Iptek harus hadir untuk percepatan yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Kalau tidak didukung dengan Iptek kemajuan pun sulit dicapai”.

“Ini sebuah keberhasilan. Ke depanya sapi-sapi yang punya khas pasundan, sapi lokal yang tahan banting, minim resiko terkena penyakit dibandingkan dengan sapi-sapi luar. Kita launching juga ayam dengan umur 70 hari. Ayam ini sudah dapat dipotong dengan rasa yang lebih enak. Kita patut bangga punya ayam sentul. Ke depan bisa diindustrikan, lebih memungkinkan meningkatkan kesejahteraan para peternak. Sama juga dengan Itik Rambon yang asalnya dari Cirebon, ini dapat mendukung ketahana pangan tanpa harus menunggu produksi orang lain,” jelas Aher.

Pada acara pagi tadi, ditandatangai pula deklarasi mendukung program pengembangan Sapi Pasundan. Kesepakatan itu ditandatangai oleh kepala daerah/perwakilan Kabupaten  Tasikmalaya, Kabupaten  Ciamis, Kabupaten  Cianjur, Kabupaten  Sukabumi, Kabupaten  Purwakarta, Kabupaten  Majalengka, Kabupaten  Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten  Sumedang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bogor, Kabupaten Subang dan tuan rumah, Kabupaten Ciamis. (Dena A. Kurnia/WP)

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment