wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Balai Veteriner Subang bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis melakukan kegiatan Penyelidikan dan Pengujian Penyakit Gangguan Reproduksi di Kabupaten Ciamis.
“Kegiatan tersebut dilakukan selama empat hari dari tanggal 26-29 April 2016. Bertempat di 4 UPTD Kabupaten Ciamis, di antaranya, UPTD Panumbangan, UPTD Rancah, UPTD Ciamis, dan UPTD Banjarsari,” kata Balai Veteriner Subang melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh. Nugrahawati (Retty), di UPTD Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (26/4/2016).
Ia mengatakan, penyelidikan dan pengujian penyakit tersebut mengambil sampel darah, di antaranya, serum darah diambil dari 150 sapi, ulas darah dari 70 sapi, feces dari 20 sapi, dan darah anti koagulan dari 20 sapi.
Pengujian penyakit gangguan reproduksi ini untuk mencegah penyakit pada hewan yang disebut Brucelosis. Yang merupakan penyakit zoonosis yang sangat berbahaya menular kepada manusia terutama menyerang syaraf, seperti, importen, pembesaran getah benih,” ujarnya.
Menurut Retty, gejala gangguan penyakit pada sapi seperti, abortus (keguguran), kemanjiran yang bersifat permanen (mandul), serta vagina hewan tersebut keluar kotoran.
“Sejauh ini untuk kasus di Ciamis terbebas dari Penyakit Brucelosis,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi sapi potong. Namun hingga saat ini masih sering dijumpai adanya kasus gangguan reproduksi yang ditandai dengan rendahnya Fertilitas Induk.
“Yang berakibat penurunan angka kebuntingan hewan dan jumlah kelahiran pedet (anak sapi), yang mengakibatkan penurunan populasi sapi dan pasokan penyediaan daging dapat berkurang,” keluh Retty. (Tantan Mulyana/WP)