Waspada Peredaran Pangan Asal Hewan Berbahaya di Ciamis!

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis melaui Bidang Keswan, Ikan dan Kesmavet, drh. Nugrahawati, MP., menandaskan, PAH (Pangan Asal Hewan) merupakan makanan yang berkadar protein tinggi, serta memerlukan penanganan secara higienis. Maksud dan tujuannya, supaya tidak terjadi pencemaran, baik secara fisik kimia maupun secara biologis.

Penjelasan Kabid Keswan tersebut, disampaikan pada acara terakhir sosialisasi dan penyuluhan produk PAH HAUS (Halal, Aman, Utuh, dan Sehat), Senin (2/5), di Desa Kawalimukti, Ciamis, yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis. Narasumber sosialisasi ini adalah dari Dosen Universitas Siliwangi Ilmu Kesehatan, Lilik Handayani dan Kasi Kesmavet, drh. Asri Kurnia.

Adapun para peserta sosialisasi dan penyuluhan produk PAH ASUH tersebut, ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kawalimukti.

“Sebelumnya telah mengadakan kegiatan tersebut di 5 Kecamatan Kabupaten Ciamis, diantaranya, Ciamis, Rancah, Rajadesa, Panumbangan, dan yang terakhir Kawali,” ujarnya.

Kepala Desa Kawalimukti (tengah) foto bersama dengan Incredible Team Spirit Sosialisasi dan Penyuluhan Produk PAH ASUH Dinas Perternakan dan Pertanian Kabupaten Ciamis. (foto: tantan mulyana/wp)

Dijelaskannya, tuntutan jaminan mutu keamanan pangan senantiasa berkembang, sesuai dengan standar yang ditetapkan serta keinginan, sejalan dengan meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kesejahteraan masyarakat konsumen. Serta meningkatnya tuntutan untuk mendapatkan pangan asal hewan yang HAUS.

Menurut Retty, panggilan akrab drh. Nugrahawati, MP, sifat alami pangan asal hewan, berpotensi sebagai media perantara penyakit, yang ditularkan melalui makanan atau kasus keracunan makanan.

“Oleh karenanya, pengawasan hygiene, sanitasi yang efektif dan kehalalan sangat diperlukan, untuk menghindari terjadinya kerugian terhadap kesehatan dan ekonomi, serta keamanan dan ketenteraman batin masyarakat.” ucapnya.

Retty mengatakan, isu peredaran daging celeng, ayam tiren, daging gelonggongan, telur sintetis, ayam berformalin, susu oplosan dan masih banyak lagi isu keamanan pangan yang lainnya. “Menuntut pemerintah dan seluruh lapisan warga masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi peredaran PAH,” imbuhnya.

Selain itu juga dikatakan, untuk menjamin PAH yang HAUS dalam rangka mewujudkan kesehatan serta keamanan dan ketenteraman batin masyarakat, seluruh pengusaha produk pangan yang bersumber dari hewan, termasuk distributor dan pedagang, harus mengetahui dan memahami PAH yang HAUS, serta persyaratan teknis hygiene dan sanitasi pangan asal hewan. (Tantan Mulyana/WP)

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment