wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sejumlah petani Blok Cikotok di Dusun Kertaharja, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengeluhkan serangan hama keong mas yang beracun. Serangan keong ini semakin meningkat selama musim tanam sekarang.
Adapun sawah yang sudah terserang hama ini lebih dari 100 hektare. Untuk memusnahkan hama tersebut petani harus mengeluarkan biaya yang lumayan besar.
Saripin, petani di Desa tersebut menuturkan, saat ini usia padi yang ditanam petani belum mencapai satu bulan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia padi, serangan hama keong makin meningkat. Saat ini saja, petani berlomba-lomba untuk memusnahkan hama tersebut.
“Upaya yang kami lakukan yaitu menyemprotnya dengan obat hama, dan menyimpan banyak daun pepaya di area pesawahan,” ujar Saripin kepada Warta Priangan, Minggu (15/05).
Diakui Saripin, hama keong ini sangat mengganggu petani. Bahkan, sudah jadi kebiasaan setiap musim rendeng hama ini muncul. Dengan demikian, lanjut dia, keong racun ini merupakan musuh utama petani.
Akibat serangan hama ini, petani harus mengeluarkan biaya tambahan. Besaran biaya yang dikeluarkan tersebut, antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu/hektare. “Akan tetapi, jika malas maka harus melakukan revlating atau harus tanam ulang,” terangnya.
Hal senada juga diungkapakan petani setempat, Entin, menurutnya, akibat dari serangan hama keong racun dirinya kini harus mengeluarkan kocek tambahan. Lantaran, ia menyuruh orang untuk memungut dan mengumpulkan keong yang ada di lahan sawah miliknya.
“Dalam satu hari saja Entin mendapat keong mencapai satu karung,” tuturnya.
Para petani Block Cikotok berharap, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis membantu mengatasi dan membasmi hama keong tersebut. “Apabila terus dibiarkan petani akan terus merugi bahkan bisa terjadi gagal panen,” pungkas Entin. (Baehaki/WP).