wartapriangan.com. BERITA CIAMIS. Putra Ciamis menerima nominasi Kalpataru dari Wakil Presiden Republik Indonesia di Pekanbaru, Riau.
Kalpataru sendiri adalah sebuah penghargaan tertinggi bagi pejuang lingkungan hidup di Indonesia. Diberikan kepada para pejuang lingkungan hidup dan mendapat publisitas secara eksklusif di media, terutama di TVRI sebagai stasiun pemberitaan milik pemerintah di zaman Pemerintahan era Presiden Soeharto.
Pengumuman dan penyerahan penghargaan Kalpataru, Adipura, dan Adiwiyata menjadi salah satu rangkaian puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia. Dan Itang salah satu putra Ciamis yang baru mendapatkan nominasi Kalpataru. “Yang insha Allah tahun kedepannya Itang diajukan menjadi salah satu penerima Kalpataru,“ terang Dadan Wiadi, Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan BPLH Daerah Kabupaten Ciamis.
Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada seseorang atau kelompok masyarakat yang dinilai berjasa dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dinas BPLH Kab Ciamis mengapresiasi dan atas semua jasa Itang yang berusaha berjuang dan berupaya menyuburkan tanah di bumi khususnya di Ciamis.
Itang merupakan pegawai Negeri Sipil di Pemkab Ciamis. Penghargaan Kalpataru tersebut tidak begitu saja diraih oleh pria kelahiran Cipaku ini. Itang menempuh berbagai proses di lapangan.
Selain di tempat kerja yaitu BP3K Kecamatan Sukamantri, Itang kerja di kampung halamanya pun Itang terus melakukan penyelamatan lingkungan dengan melindungi dan mengamankan sumber mata air, dan pengembangan tanaman pot. Ia juga meningkatkan SDM warga tentang lingkungan. Tekad Itang sungguh bulat, ia ingin menyuburkan bumi untuk kesejahteraan umat.
“Sebelum bekerja kami melihat situsasi dan kondisi lapangan, apalagi menghadapi anomali musim,” kata Itang.
“Sekarang saya akan lebih fokus kepada pengamanan sumber mata air, penataan lingkungan hidup, pemanfaatan limbah hasil pertanian, meningkatkan kapasitas SDM dalam lingkungan hidup,” ungkap Kepala BP3K Kecamatan Sukamantri ini.
“Dalam pelaksanaannya pengamanan sumbermata air secara berkelompok atau perorangan jangan sampai pemanfaatanya oleh perorangan, tapi untuk kepentingan masyarakat banyak. Mari kita bersama sama menyelamatkan bumi, jangan tinggalkan air mata tapi tinggalkan mata air untuk anak cucu kita,” tandas Itang (Dena A.Kurnia/WP).