wartapriangan.com. BERITA CIAMIS. Beberapa waktu lalu demam batu akik sempat mewabah di kalangan masyarakat Indonesia, termasuk warga Ciamis. Popularitas batu mencapai puncak di pertengahan tahun 2015.
Pada saat itu manjamur penjual dan tukang gosok batu akik, dari mulai di pinggir jalan hingga toko-toko. Bahkan juga banyak kios yang tiba-tiba beralih fungsi menjual batu akik.
Tak ketinggalan pembuat batang cincin batu akik pun bermunculan hingga mereka bisa meraih omzet jutaan rupiah per hari.
Tapi sekarang geliat batu akik mulai hilang, baik penjual maupun peminatnya sudah jauh berkurang. Jumlah pedagang mulai berkurang, bahkan bagi mereka yang masih bertahan, penghabilannya menurun drastis.
Seperti penjual batu akik di pinggir jalan Pasar Ciamis yang ditemui Warta Priangan Selasa (09/08). Mereka mengaku tetap bertahan karena karena hobi dan tidak ada lagi penghasilan yang lain.
Wanto, salah seorang penjual batu akik menjelaskan, penjualan sekarang berbeda jauh dibadingkan pada saat batu akik lagi booming. “Sakarang laku satu akik aja sudah bersyukur, berbeda dengan dulu sehari 20 sampai 30 laku terjual,” tuturnya. (Dede Hermawan/WP).