wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pasca melayangkan laporan ke Kejaksaan Negeri Ciamis terkait beberapa indikasi kasus yang terjadi di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GM-FKPPI) berencana melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Ciamis.
“Kita sudah layangkan surat ke Komisi II DPRD Ciamis. Kita minta audiensi,” terang Ujang Haeruman, Koordinator Lapangan GM FKPPI.
Dari sekian indikasi permasalahan yang ada di tubuh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis, menurut Ujang, ada beberapa di antaranya yang harus diselesaikan lewat jalur hukum.
“Ada beberapa poin yang masuk ranah hukum, kita akan kawal itu sampai tuntas,” tegas Ujang.
Selain indikasi hukum, Ujang juga menyoroti masalah pengelolaan aset. Aset-aset di dinas pimpinan Drs. Sutriaman ini bernilai milyaran rupiah. Namun hingga saat ini aset besar tersebut dianggap belum bisa memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat Ciamis, khususnya di bidang peternakan dan perikanan.
“Kelompok-kelompok peternakan dan perikanan belum benar-benar tersentuh. Padahal program di dinas ini besar sekali nilainya. Aset-asetnya pun bernilai milyaran. Jangan sampai program yang ada hanya jadi bancakan!” tambah Ujang.
Selain dampak ekonomis, Ujang juga menyoroti pengelolaan aset di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis. Misalnya pengelolaan Pasar Ikan Banagara yang disinyalir tidak dikelola oleh pihak dinas.
“Itu Pasar Ikan Banagara terindikasi tidak dikelola oleh dinas. Pasar-pasar lain di bawah Dinas Peternakan dan Perikanan juga ada yang tidak dikelola dinas tapi masih mending jika dikelola oleh kelompok. Kalau yang di Banagara bukan oleh dinas maupun kelompok. Yang seperti ini perlu dikaji ulang,” pungkas Ujang. (Senny Apriani/WP)