Miris! Angka Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Ciamis Meningkat

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mengadakan pertemuan TOT Pendampingan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Tingkat Kabupaten Ciamis di Hotel Larissa, Rabu (23/11).

foto: ane wowling/wp

Dalam pertemuannya Ketua P2TP2A Kabupaten Ciamis,  Hj. Ai Elah Syam Arifin mengatakan jika pada tahun 2015 ada 41 kasus yang terjadi dan di tahun 2016 ada 45 kasus itu berarti ada peningkatan sebear 2,67%. Baginya peningkatan yang terjadi itu memprihatinkan. Dan ia berharap dengan adanya TOT ini kenaikan itu akan berkurang untuk tahun 2017 nanti.

“Kami harapkan tidak ada kekerasan ataupun KDRT di Kabupaten Ciamis lagi. P2TP2A pun selalu melihat perkembangan-perkembangan korban-korban dan juga kami akan terjun langsung untuk terus memberikan semangat dan harapan dari kami selaku P2TP2A,” jelas Hj. Ai Elah.

Istri dari Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin ini juga mengatakan jika tahun 2016 ini daerah yang terlihat paling darurat yaitu Nasol. “Karena kami sudah lihat kondisi kesehatannya dan juga perekonomian mereka. Jadi kami bukan hanya melihat korban itu sendiri, tapi kami juga melihat sekeliling. Seperti yang pertama terlihat adalah mungkin istrinya yang telah ditinggalkan oleh suaminya dan mempunyai dua anak, tempatnya juga tidak sehat dan ibunya terkena penyakit. Jadi, insya Alloh nanti akan ditangani oleh Yayasan Kader Indonesia (YKI) dan hari ini mungkin sedang diurus oleh puskesmas setempat,” lanjutnya.

foto: ane wowling/wp

Pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Ciamis lainnya, Vera Vilinda pun memaparkan jika kebanyakan penyebab terjadinya hal tersebut karena perekonomian, rasa egois yang tinggi, dan kurangnya iman dan takwa. Oleh karena itu pendampingan dalam penanganan kasus bisa dilakukan dengan adanya bantuan hukum dan rehabilitasi kesehatan.

P2TPS Kabupaten Ciamis juga akan membantu untuk anak-anak ABH terutama itu rehabilitasi ke masyarakat atau sosial. “Kami juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar terus memperhatikan anak-anak dimulai dari ibunya sendiri lalu  guru-guru di sekolah, kemudian masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu mereka juga akan menyiapkan rumah aman bagi P2TP2A dan berharap kegiatan P2TP2A secepatnya terakomodir. (Ane Wowling/WP)

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment