Warga Ciamis Geram, Limbah Pabrik Tahu Cemari Lingkungan

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Warga Ciamis merasa resah dan mengeluhkan lingkungannya yang tercemar. Pencemaran tersebut diduga limbah dari pabrik tahu yang mencemari sungai Cinangka.

Tokoh Masyarakat Desa Cijulang, Yudi Mulyadi mengaku sudah menerima banyak laporan dari warga masyarakat khususnya warga Desa Cijulang yang merasa dirugikan akibat dampak pencemaran limbah tahu yang beroperasi di wilayah Kecamatan Cihaurbeuti. “Saya banyak menerima laporan dari warga masyarakat khususnya warga Desa Cijulang yang merasa lingkungannya tercemar yang diduga berasal dari limbah tahu yang beroperasi di wilayah Kecamatan Cihaurbeuti,” ungkapnya.

Yudi menambahkan, bau tak sedap yang sangat menyengat tercium. Banyak ikan di kolam warga yang mati, bahkan hasil panen padi warga yang terkena cemaran limbah tahu menurun. “Saya sempat memergoki  yang sengaja membuang limbah dari toren yang diangkut mobil tengah malam. Saya menduga pengolahan limbahnya tidak benar,” ungkapnya.

Masih menurut Yudi, seharusnya hal seperti ini tidak terulang lagi karena hal serupa pernah terjadi beberapa tahun ke belakang. “Pengusaha pabrik tahu yang tidak bisa mengikuti aturan IPAL atau AMDAL itu tidak layak berproduksi!” tegasnya.

foto: dena a. kurnia/wp

“Intinya warga meminta pemerintah setempat untuk memanggil para pengusaha dan mencari solusi terkait pencemaran limbah ini agar permasalahan ini tidak terus berkepanjangan,” tutur Galih Hidayat, S.H tokoh pemuda sekaligus sekrertaris karang taruna, Jumat (12/01).

“Berdasarkan surat dari kecamatan yang dikirim ke desa menyatakan bahwa masih banyak pabrik tahu khususnya yang mencemari lingkungan Cijulang belum memiliki izin, ini perlu dipandang serius,” imbuhnya.

“Jadi intinya kami warga masyarakat bukan menuntut para pelaku usaha untuk berhenti, tetapi mereka dalam menjalankan usahanya bisa mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dinas terkait dalam penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan dan berdampak kepada kerugian masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.

‎”Sesuai aturan seharusnya bagi para pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha untuk meminta izin lingkungan sekitar terlebih dahulu kepada warga, RT, RW, kepala dusun lanjut direkomendasi Pemerintah Desa sebelum diproses ke tingkat kabupaten hingga diterbitkan izin produksinya,” tandasnya.

Kepala Dusun Cijulang Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Dedi Solihat membenarkan keresahan warga tersebut. Ia mengaku hampir setiap hari dirinya mendapat keluhan dari warga yang mengadu dan resah akibat dampak dari pencemaran limbah tahu.

“Dampak dari limbah tahu memang sudah sangat meresahkan warga kami, apalagi para petani yang sangat merasa kerugian karena hasil panen kini berkurang akibat dampak pencemaran limbah,” ujarnya.

Kata dia, limbah yang mencemari saluran di Desa Cijulang berasal dari pabrik yang produksi di Dusun Cicurug dan Dusun Cinangka Desa Sukasetia.

Sekertaris Desa Cijulang pun membenarkan warganya kini sudah kembali mulai resah dengan dampak limbah tahu. Apalagi pabrik tahu yang i di Dusun Cicurug Cijulang limbahnya mengalir di saluran sekitar pemukiman warg.

Diduga akibat pencemar‎ limbah tahu empat dusun di hilir tercemari diantaranya Dusun Cicurug, Dusun Cipurut, Dusun Cikole, dan Dusun Cijulang.

“Sebenarnya hal tersebut akibat pelaku usaha yang membandel, tidak berkaca kepada kejadian yang pernah terjadi 2 tahun ke belakang, yang mana pencemaran limbah tahu sangat meresahkan warga,” ujarnya. (Dena A Kurnia/WP).

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment