wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sebanyak tiga markas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) diserang sekelompok orang. Belakangan diketahui penyerangan dilakukan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI).
Disinyalir, penyerangan tersebut dilatarbelakangi massa FPI yang terpancing informasi di sejumlah media sosial menyebut adanya salah satu anggotanya yang ditusuk. Penusukkan terjadi saat demo di depan Mapolda Jawa Barat, Kamis (12/1) kemarin terkait pemeriksaan Imam Besar FLI Habib Rizieq.
Tiga markas GMBI yang dirusak yakni, di Kabupaten Ciamis tepatnya di Jalan Otto-Iskandardinata, Dusun Linggamanik, Desa Panyingkiran, kemudian di Tasikmalaya dan terakhir di Bogor.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus mengungkapkan ada 20 orang diamankan untuk penyerangan markas GMBI di Bogor.
“Ada tiga titik. Tapi pelaku yang sudah teridentifikasi yang Bogor dari FPI yakni 20 orang,” ujar Yusri di Mapolda Jabar, Jumat (13/1).
Yusri menambahkan, peristiwa perusakan markas GMBI di Ciamis dengan pelemparan batu. Alhasil, kaca rumah serta satu sepeda motor rusak parah. “Peristiwa itu terjadi pukul 01.30 Wib, Jumat dini hari,” tuturnya.
Untuk markas GMBI di Ciamis, lanjut Yusri, dilempari batu dan kayu.
“Papan nama sekretariat rusak dan sepeda motor yang terparkir di halaman sekretariat LSM GMBI juga ikut menjadi sasaran yang mengakibatkan kerusakan di bagian bodinya,” kata Yusri.
Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, penyerangan dan pembakaran terjadi sekitar pukul 02.51 Wib. Menurut keterangan saksi, anggota FPI yang menyerang berjumlah sekitar 150 orang.
“Pelaku kurang lebih dan ada yang dilihat para saksi 150 orang, dari 150 orang sudah diamankan 20 orang dan sekarang sedang dalam pemeriksaan di Polres Bogor Kabupaten,” kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri.
Rikwanto menjelaskan dari pemeriksaan awal diketahui pemicu penyerangan adalah adanya informasi hoax yang menyebut jika salah satu anggota FPI ditusuk oleh GMBI.
“Beredar informasi di medsos yang menyatakan salah satu anggota FPI kena tusuk, kemudian di medsos juga ada penculikan anggota FPI dan lain-lain, jadi banyak berita beredar di medsos dan ini menyulut anggota ormas FPI Bogor sehingga terjadi penyerangan tersebut,” ujar dia.
Atas peristiwa tersebut, satu markas GMBI serta sebuah rumah hangus terbakar. “Akibat penyerangan tersebut, satu rumah terbakar dan satu sekretariat GMBI terbakar ataupun dirusak,” ucap Rikwanto.
Dikatakan Rikwanto, untuk mendalami kasus penyerangan dan pembakaran itu sampai sejauh ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan pelaku. Dia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran hukum polisi tidak akan segan-segan menjerat para pelaku.
“Tentunya kalau ada pelanggaran hukum di situ akan kita proses hukum,” pungkas Rikwanto.
Sumber: merdeka.com
Baca juga: